Penyebab Samsung PHK 30% Karyawan, Mulai Persaingan hingga Pelambatan Ekonomi

Kamila Meilina
24 September 2024, 16:11
Samsung
Polygon.com
Samsung
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Samsung sedang bersiap untuk mengurangi tenaga kerja globalnya hingga 30% di beberapa divisi tertentu. Rencana pemutusan hak karyawan (PHK) ini terutama menyasar staf administrasi, serta divisi pemasaran dan penjualan.

Samsung sebagai raksasa teknologi mempekerjakan 267.800 orang pada akhir 2023. Dengan setengah jumlahnya, atau sebesar 147.000 karyawan berbasis di luar negeri, termasuk di Indonesia.

Mengutip Reuters, pihak Samsung menyatakan pengurangan karyawan ini merupakan langkah untuk meningkatkan efisiensi. Perusahaan menyatakan tidak ada target khusus, dan keputusan tersebut tidak berdampak pada staf produksinya.

Terdapat beberapa penyebab Samsung menghadapi kesulitan bisnis yang berbuntut PHK. Berikut deret penyebab putusan PHK tersebut:

1. Krisis Chip

Kabar putusan PHK ini beredar setelah sebelumnya Samsung bergulat dengan tekanan pada unit bisnisnya.

Bisnis chip sebagai andalan utamanya justru pulih lebih lambat dari para kompetitornya, setelah laba anjlok pada kuartal 1 tahun 2023 yang terparah sejak 15 tahun yang lalu. Pada kuartal 1/2023, laba Samsung menyusut 95% dari KRW 14,12 triliun menjadi KRW 0,64 triliun.

Untuk mengatasi “krisis chip” ini, Samsung mengganti kepala semikonduktornya pada Mei lalu, berharap mengejar saingannya dengan brand kompetitor.

2. Penjualan Smartphone Terus Turun

Samsung menghadapi persaingan yang ketat untuk penjualan smartphone kelas premium, dari Apple dan Huawei.

Penurunan penjualan pun terjadi di India. Para analis mengaitkan penurunan pangsa pasar di India dengan kelelahan merek (brand fatigue), masalah stok, serta persaingan yang sengit dari merek asal Tiongkok Xiaomi dan Vivo.

Di India, Samsung mendominasi pasar ponsel pintar negara pada 2023 setelah menggantikan Xiaomi sebagai merek teratas pada kuartal Desember 2022.

Namun, menurut perusahaan riset pasar IDC, Counterpoint, dan Canalys, Samsung jatuh ke posisi ketiga pada kuartal dua 2024. Pengiriman smartphone Samsung menurun sebesar 15,4% pada periode April-Juni, mengakibatkan pangsa pasar volumenya turun menjadi 12,9%.

Dalam popularitasnya dengan Apple, Samsung juga memiliki angka dominasi yang cukup bersaing.

Menurut data dari IDC Quarterly Mobile Phone Tracker, antara April dan Juni 2024, Samsung mendominasi pasar global sekitar 19 persen dari total 285 juta ponsel pintar, bersaing dengan Apple yang memiliki pangsa pasar sebesar 15,8 persen.

3. Antisipasi Perlambatan Ekonomi Global

Salah satu sumber yang mengungkapkan Reuters, mengatakan PHK sedang dilakukan sebagai persiapan untuk perlambatan permintaan global untuk produk teknologi karena ekonomi global melambat. Keputusan ini diambil sebab Samsung berusaha untuk menopang intinya dengan menghemat biaya.

Bank Dunia pada awal 2024 telah memberikan ‘lampu kuning’ melalui laporannya yang menunjukkan ekonomi global pada akhir tahun 2024 yang melaju dengan kecepatan paling lambat selama setengah dekade dalam 30 tahun terakhir.

Hal tersebut selaras dengan Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada awal tahun yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global melambat dari sekitar 2,7% di tahun 2023 menjadi 2,4% di tahun 2024.

Pertumbuhan ekonomi global yang kian berisiko merupakan dampak dari melemahnya perdagangan global, biaya pinjaman yang tinggi, utang publik yang meningkat, hingga ketegangan geopolitik yang meningkat.

Reporter: Kamila Meilina
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...