10 Tahun Jokowi Memimpin: Kecepatan Internet Meroket 10 Kali Lipat
Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan kecepatan internet di Indonesia meningkat 10 kali lipat dalam satu dekade atau selama kepemimpinan Presiden Jokowi alias Joko Widodo. Kecepatannya naik dari 2,5 Megabit per detik alias Mbps menjadi 25 Mbps tahun ini.
“Kami berharap lima tahun ke depan bisa mengejar target 100 Mbps kecepatan internet," ujar Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dalam Program Live Obrolan Newsroom Kompas.com tentang Transformasi Digital Indonesia di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Senin (7/10).
Ia mengungkapkan sejumlah tantangan dalam mendorong perluasan cakupan konektivitas internet. Salah satunya, proyek pembangunan Base Transceiver Station atau BTS yang mangkrak.
“Saya menerima perintah langsung dari Presiden Jokowi untuk mengurai permasalahan hukum dan teknis atas pembangunan BTS 4G. Kedua hal itu harus kami selesaikan,” kata Budi.
Saat menjabat Menteri Kominfo per 17 Juli 2023, Budi Arie melakukan berbagai langkah percepatan dengan membentuk Satuan Tugas Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi atau Satgas BAKTI.
Pekerjaan Satgas BAKTI bersifat lintas-sektoral, melibatkan Kominfo, Kementerian Keuangan, Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara alias Jamdatun, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau BPKP, dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah alias LKPP.
Mereka juga berkoordinasi intensif dengan Forkopimda khususnya TNI-Polri di wilayah Papua yang belum selesai pembangunan di wilayah kahar. “Saat ini, di luar Papua sudah selesai semua. Di Papua tinggal beberapa lagi yang tingkat kemajuan penyelesaiannya mencapai 91%," ujar dia.
Khusus pembangunan BTS 4G wilayah Papua, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menjelaskan tantangan sebagai daerah kahar yakni secara geografis kondisinya berbeda dibandingkan daerah lain, sehingga membutuhkan kerja ekstra.
Budi Arie mencontohkan kasus penembakan delapan petugas di Kabupaten Puncak, Papua, pada 2022, saat kegiatan pemeliharaan proyek menara Palapa Ring.
“Kepolisian setempat mengeluarkan imbauan untuk menunda pekerjaan. Setahun setelahnya, terjadi teror pembacokan dan penyanderaan pekerja pembangunan BTS BAKTI Kominfo,” ujar dia.
Selain itu, terjadi aksi vandalisme terhadap infrastruktur yang dibangun. Kementerian Kominfo pun mengeluarkan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat agar menjaga infrastruktur telekomunikasi yang telah disediakan pemerintah untuk kebutuhan masyarakat.
“Jadi setelah dibangun, dirusak lagi. Kami menghimbau bahwa BTS merupakan hak masyarakat untuk memperoleh akses konektivitas atau sinyal, maka sudah sebaiknya dipelihara bersama," kata dia.
BAKTI Kominfo telah membangun 6.663 BTS 4G dan telah beroperasi, sehingga bisa menyediakan akses internet untuk pelayanan publik di 18.697 titik per Juni. Akses internet ini terdiri atas 8.836 titik sekolah, 5.182 kantor pemerintah, 2.606 layanan kesehatan, 743 pusat kegiatan masyarakat, 674 tempat ibadah, 322 layanan pertahanan dan keamanan, 139 lokasi wisata, 120 pelayanan utama, dan 75 transportasi publik.