OpenAI Diramal Rugi Rp 80 Triliun karena Penggunaan ChatGPT Pro Terlalu Banyak

Amelia Yesidora
7 Januari 2025, 10:12
ChatGPT, openai,
Search Engine Journal
ChatGPT
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

OpenAI memperkirakan kerugian US$ 5 miliar atau Rp 80,1 triliun (kurs Rp 16.033 per US$). CEO OpenAI Sam Altman mengatakan kerugian ini disebabkan oleh jumlah pengguna dan intensitas penggunaan layanan ChatGPT Pro melebihi ekspektasi.

“Saya pribadi yang menentukan harga ChatGPT Pro dan berpikir kami bakal untung,” kata Sam Altman dalam laman X, Senin (6/1).

Sam Altman menetapkan harga berlangganan ChatGPT Pro US$ 200 atau Rp 3,2 juta per bulan. Layanan ini dirilis awal Desember 2024 sebagai pembaruan model AI OpenAI o1 dan o1 pro.

OpenAI juga menghapus batasan kecepatan pada beberapa alat lain milik perusahaan, termasuk generator video Sora.

Dalam laporan TechCrunch, ini bukan pertama kalinya OpenAI menetapkan harga secara sembrono. Dalam wawancara dengan Bloomberg, Sam Altman menjelaskan tidak ada studi harga untuk paket premium ChatGPT.

Mereka hanya menguji dua harga layanan ChatGPT Pro yakni US$ 20 dan US$ 42 per bulan. Orang-orang menilai US$ 42 terlalu mahal, sehingga Sam Altman memilih US$ 20 per bulan. Pemilihan dilakukan pada Desember 2022 atau awal Januari 2023.

"Itu bukan hal yang sulit sampai harus mempekerjakan seseorang dan melakukan studi harga,” kata Sam Altman.

OpenAI mengumpulkan investasi sekitar US$ 20 miliar sejak didirikan. Pembuat ChatGPT ini diperkirakan merugi US$ 5 miliar dari pendapatan US$ 3,7 miliar tahun lalu.

Kerugian diperparah dengan pengeluaran untuk karyawan, sewa kantor, dan infrastruktur pelatihan AI. ChatGPT bahkan pernah menghabiskan biaya OpenAI sekitar US$ 700 ribu per hari.

Baru-baru ini, OpenAI mengakui kebutuhan modal lebih banyak dari yang dibayangkan, karena mereka bersiap menjalani restrukturisasi perusahaan untuk menarik investasi baru.

Untuk mencapai profitabilitas, OpenAI dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk menaikkan harga layanan. Sam Altman juga mengisyaratkan dalam wawancara dengan Bloomberg, bahwa OpenAI mungkin akan menjajaki penetapan harga berbasis penggunaan untuk layanan tertentu.

OpenAI optimistis pendapatan mencapai US$11,6 miliar tahun ini dan US$100 miliar pada 2029. 



Reporter: Amelia Yesidora

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...