Amazon Diduga Diam-Diam Lacak Ponsel Pengguna, Hadapi Gugatan Hukum

Kamila Meilina
31 Januari 2025, 13:00
Amazon,
Shutterstock
Amazon

Ringkasan

  • Amazon diduga melacak pergerakan pengguna melalui ponsel dan menjual data yang dikumpulkan.
  • Gugatan diajukan di pengadilan federal karena Amazon diduga mendapatkan "akses pintu belakang" ke ponsel pengguna melalui kode yang disebut Amazon Ads SDK.
  • Data yang dikumpulkan dapat mengungkap informasi sensitif seperti afiliasi agama, orientasi seksual, dan masalah kesehatan tanpa persetujuan pengguna.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Amazon dituduh diam-diam melacak pergerakan pengguna melalui ponsel dan menjual data yang dikumpulkan. Perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat ini pun menghadapi gugatan.

Gugatan diajukan di pengadilan federal San Francisco. Menurut pengaduan, Amazon mendapatkan ‘akses pintu belakang’ ke HP pengguna dengan kode yang dikenal sebagai Amazon Ads SDK. 

Kode itu disematkan dalam berbagai aplikasi, yang memungkinkan Amazon mengumpulkan data geolokasi terkait tempat tinggal, lokasi kerja, tempat belanja hingga kunjungan pengguna ke berbagai tempat.

Data yang dikumpulkan diduga dapat mengungkap informasi sensitif seperti afiliasi agama, orientasi seksual, dan masalah kesehatan tanpa persetujuan pengguna. 

"Amazon secara efektif menemukan sidik jari konsumen dan mengkorelasikan sejumlah besar informasi pribadi mereka tanpa sepengetahuan dan izin mereka," bunyi pengaduan tersebut, dikutip dari Reuters, Rabu (29/1). 

Warga San Mateo, California Felix Kolotinsky mengajukan keluhan setelah mengetahui Amazon mengumpulkan informasi pribadi melalui aplikasi ‘Speedtest by Ookl’ yang terunduh di gawai. Menurut dia, praktik Amazon ini melanggar hukum pidana California dan undang-undang negara bagian yang melarang akses komputer tanpa izin.

Kolotinsky menuntut ganti rugi yang tidak ditentukan untuk jutaan warga California yang mungkin menjadi korban praktik serupa. Hingga saat ini, Amazon yang berbasis di Seattle belum memberikan tanggapan resmi terhadap gugatan.

Individu dan regulator semakin menyoroti praktik perusahaan dalam memanfaatkan data pribadi pengguna tanpa izin yang jelas.

Pada 13 Januari, negara bagian Texas menggugat Allstate karena diduga melacak pengemudi melalui ponsel mereka dan menggunakan data untuk menaikkan premi atau menolak pertanggungan. Allstate membantah tuduhan ini dan menyatakan pengumpulan data dilakukan sesuai hukum.

Setidaknya delapan tuntutan hukum pribadi serupa terhadap Allstate telah diajukan, mencerminkan meningkatnya kekhawatiran akan praktik pengumpulan data tanpa persetujuan eksplisit dari pengguna.

Kasus Amazon menambah daftar panjang perusahaan teknologi yang menghadapi kritik terkait praktik pengumpulan data pribadi. Jika terbukti bersalah, Amazon berpotensi menghadapi denda besar dan tekanan untuk meningkatkan transparansi dalam pengelolaan data pengguna.



Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...