Microsoft Kantongi Pendapatan Rp 212 Triliun dari Bisnis AI

Amelia Yesidora
31 Januari 2025, 19:57
Microsoft
Microsoft
Microsoft
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Demam kecerdasan buatan (AI) telah membawa Microsoft meraup keuntungan besar, dengan pendapatan dari bisnis AI mencapai US$ 13 miliar pada semester II 2024. Nilai ini setara Rp 212 triliun (kurs Rp 16.312 per dolar AS), atau naik 175% dibandingkan tahun sebelumnya.

CEO Microsoft Satya Nadella menyatakan bahwa perusahaan telah berinovasi di seluruh rangkaian teknologi dan membantu pelanggan memanfaatkan sepenuhnya return on investment (ROI) AI untuk menangkap peluang besar di masa mendatang.

"Bisnis AI kami telah melampaui tingkat pendapatan tahunan atau revenue run rate sebesar US$ 13 miliar, naik 175% dari tahun ke tahun," kata Nadella dalam Earnings Call pada Rabu (29/1).

Microsoft juga mencatatkan peningkatan keuntungan sebesar 12%, dari US$ 62 miliar (Rp 1.011 triliun) pada semester II 2023 menjadi US$ 69,6 miliar (Rp 1.135 triliun) pada semester II 2024, dengan pendapatan yang meningkat 10% menjadi US$ 24,1 miliar. Laba per saham terdilusi juga naik 10% menjadi US$ 3,23.

Namun, sektor gaming mengalami penurunan kinerja, dengan keuntungan keseluruhan turun 7% dan penurunan signifikan pada keuntungan perangkat keras Xbox yang tergerus hingga 29%.

Memperbesar Skala Operasional

Meski demikian, Microsoft tidak tinggal diam. Nadella menjelaskan menjelaskan bahwa mereka terus fokus untuk memperbesar skala operasional mereka di seluruh dunia, seperti yang sudah dilakukan dengan cloud komersial.

"Kami juga fokus menjaga keseimbangan yang tepat di seluruh pelatihan dan inferensi, serta distribusi," ujarnya.

Sebagai respons, Microsoft telah mengalihkan fokus dari perangkat Xbox dengan iklan “This is an Xbox” dan membawa permainan dari Xbox Game Studios ke platform lainnya.

Pendapatan dari konten dan layanan Xbox justru mengalami kenaikan 2%, yang didorong oleh pertumbuhan Xbox Game Pass, meski penjualan perangkat keras Xbox mengalami penurunan.

Microsoft tampaknya lebih memfokuskan energi pada pengembangan layanan dan gim, yang terbukti semakin menguntungkan meski sektor perangkat keras mengalami penurunan.

Reporter: Amelia Yesidora

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...