Bisnis AI di Amerika Bisa Jadi Peluang Karier Warga Indonesia
Ringkasan
- Kementerian ESDM memproyeksikan sekitar 6.869 kendaraan listrik akan digunakan untuk mudik Nataru 2024, setara 10% dari total pemilik EV di Indonesia.
- Pemerintah menyiapkan 624 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di 429 lokasi, ditambah 2.480 unit SPKLU yang disediakan PLN di 1.745 lokasi.
- SPKLU tersebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Tol Trans Jawa dengan jarak antar mesin sekitar 15 kilometer, dan tarif pengisian daya maksimal Rp 2.466 per kWh.
Membuat ringkasan dengan AI Bisnis teknologi kecerdasan buatan alias AI Amerika dinilai bisa menjadi peluang karier bagi warga Indonesia, menurut Chairman Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia Dirgayuza Setiawan. Terlebih lagi raksasa teknologi di negara ini masif menggelontorkan uang untuk mengembangkan teknologi ini.
Dirga mencontohkan pengecekan hasil pelatihan model AI masih membutuhkan peran manusia. “Apple Siri misalnya, memakai banyak sekali kontraktor dari Indonesia yang tinggal dan bekerja dari sini untuk mengecek hasilnya,” kata Dirga dalam acara dalam acara IDE Katadata: Data for Growth pada sesi ‘Data Centers to Support 8% Economic Growth’ di Hotel St Regis, Jakarta, Selasa (18/2).
Hal itu yang dimanfaatkan sebagai peluang karier warga Indonesia, karena memiliki dua keunggulan. Pertama, upah kerja yang lebih murah ketimbang warga lokal di Amerika. Kedua, zona waktu yang sesuai untuk pergantian kerja.
Perbandingan zona waktu Indonesia dibandingkan Amerika sebagai berikut:
| Zona Waktu AS | Perbedaan | ||
| WIB (UTC+7) | WITA (UTC+8) | WIT (UTC+9) | |
| Eastern Time (ET) - New York, Washington D.C. | -12 jam | -13 jam | -14 jam |
| Central Time (CT) - Chicago, Texas | -13 jam | -14 jam | -15 jam |
| Mountain Time (MT) - Denver, Arizona | -14 jam | -15 jam | -16 jam |
| Pacific Time (PT) - Los Angeles, California | -15 jam | -16 jam | -17 jam |
“Ketika pekerja di Amerika selesai bekerja, kita bisa mulai kerja. Itu kelebihan untuk outsourcing dengan perusahaan AI yang berbasis di Amerika,” ujar Dirga.
Berikut daftar jurusan perguruan tinggi yang bisa bekerja di bidang AI merujuk pada laman Binus, UMN, dan Glints:
- Teknik Informatika: Mempelajari pemrograman, algoritme, dan pengembangan perangkat lunak, termasuk mata kuliah seperti mesin pembelajaran atau machine learning dan pengolahan citra
- Ilmu Komputer: Fokus pada teori dan praktik komputasi mencakup machine learning, robotika, visi komputer, dan optimisasi.
- Sains Data: Menekankan analisis data, statistik, dan teknik machine learning untuk mengolah dan menginterpretasi data besar.
- Sistem Informasi: Menggabungkan teknologi informasi dengan manajemen bisnis, mempelajari analisis data dan pengembangan aplikasi berbasis AI.
- Matematika Terapan: Berfokus pada matematika yang mendasari AI, seperti statistik, aljabar linear, dan analisis numerik.
- Teknik Robotika: Mengintegrasikan mekanika, elektronika, dan ilmu komputer untuk merancang dan mengembangkan sistem robotik cerdas.
- Teknik Elektro: Mempelajari sistem elektronik dan kontrol yang menjadi dasar pengembangan perangkat keras AI
- Program khusus terkait AI seperti di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Binus, dan Universitas Airlangga alias UNAIR
Dari dalam negeri, ia mencontohkan DCI Indonesia yang merekrut lulusan SMK. Menurut dia, perusahaan bisa melakukan augmentasi atau peningkatan keahlian pegawai lulusan SMK maupun perguruan tinggi yang tidak selaras dengan AI.
“Ketika kita mampu melakukan augmentasi skill menggunakan AI, ini bisa menjadi jawaban untuk mengurangi laju penurunan jumlah kelas menengah,” ujar dia.
Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.
