TikTok Bangun Pusat Data di Thailand Rp146 T meski Indonesia Pasar Terbesar ke-2

Kamila Meilina
3 Maret 2025, 11:56
TikTok, thailand,
unsplash.com
TikTok
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

TikTok berencana menginvestasikan US$ 8,8 miliar atau Rp 146 triliun (kurs Rp 16.582 per US$) untuk membangun pusat data di Thailand selama lima tahun. Perusahaan memilih negara ini meski pasar terbesar ketiga atau di bawah Indonesia.

Dewan Investasi Thailand pada Februari menyampaikan TikTok akan berinvestasi US$ 3,8 miliar atau Rp 63 triliun. Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai besaran investasi US$ 8,8 miliar kali ini mencakup yang disampaikan pada bulan lalu atau tidak.

Rencana investasi US$ 8,8 miliar diumumkan oleh Wakil Presiden Kebijakan Publik di TikTok Helena Lersch dalam suatu acara di Bangkok, dikutip dari Tech in Asia.

Thailand merupakan pasar terbesar ketiga jika merujuk pada data nilai transaksi bruto alias GMV TikTok Shop menurut data Tabcut.com. GMV anak usaha ByteDance ini diperkirakan US$ 32,6 miliar atau Rp 533,6 triliun (kurs Rp 16.370 per US$) tahun lalu.

Rincian negara yang menjadi penyumbang transaksi atau GMV TikTok Shop sebagai berikut: 

  1. Amerika Serikat: US$9 miliar atau Rp147,33 triliun, tumbuh 650% secara tahunan atau year on year (yoy)
  2. Indonesia: US$6,198 miliar atau Rp101,461 triliun, tumbuh 39% yoy
  3. Thailand: US$5,743 miliar atau Rp94,013 triliun, tumbuh 101% yoy
  4. Vietnam: US$4,454 miliar atau Rp72,912 triliun, tumbuh 157% yoy
  5. Filipina: US$3,12 miliar atau Rp51,074 triliun, tumbuh 116% yoy
  6. Malaysia: US$2,724 miliar atau Rp44,592 triliun, tumbuh 104% yoy
  7. Inggris: US$1,548 miliar atau Rp25,341 triliun, tumbuh 136% yoy
  8. Singapura: US$391 juta atau Rp6,401 triliun, tumbuh 403% yoy

Meski menjadi pasar terbesar kedua, nilai investasi TikTok di Indonesia lebih kecil ketimbang di Malaysia dan Thailand.

Induk usaha TikTok, ByteDance yang berbasis di Cina membangun pusat data di Malaysia US$ 2,1 miliar atau Rp 34,4 triliun pada Juni 2024. 

ByteDance juga akan menginvestasikan 126,8 miliar baht atau Rp 60 triliun di Thailand untuk layanan data hosting. Layanan ini dijadwalkan beroperasi pada 2026.

Investasi itu dilakukan melalui unit bisnis ByteDance yang berbasis di Singapura. Hal ini bertujuan mendukung operasional perusahaan afiliasi TikTok. 

Rencana ekspansi TikTok di Thailand itu merupakan bagian dari proyek investasi baru total US$ 5 miliar, yang telah disetujui pemerintah Thailand.

Sementara itu di Indonesia, ByteDance mengeluarkan US$ 1,5 miliar atau Rp 23 triliun untuk membeli 75,01% saham Tokopedia dari GoTo Gojek Tokopedia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...