Studi OpenAI dan MIT: Semakin Sering Gunakan ChatGPT akan Semakin Kesepian

Kamila Meilina
25 Maret 2025, 13:07
ChatGPT
Search Engine Journal
ChatGPT

Ringkasan

  • Terjadi kebakaran besar di Jalan Remaja, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, menghanguskan beberapa rumah di area RW 06 dan RW 12 tanpa keterangan jumlah rumah dan korban yang terdampak.
  • Pemadaman api berhasil dilakukan hingga api padam sekitar pukul 07.14 WIB dengan bantuan pemecahan pagar beton untuk memudahkan penyiraman, namun penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan dengan dugaan sementara akibat hubungan arus pendek listrik.
  • Kepolisian dan BPBD DKI Jakarta berkolaborasi mendata kerusakan dan korban, dengan informasi awal tidak ada korban jiwa tapi beberapa mengalami luka dan trauma. Tenda darurat untuk warga terdampak akan didirikan di komplek pertokoan Infinia dekat lokasi kebakaran.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sebuah studi terbaru dari OpenAI dan MIT Media Lab mengungkapkan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan pengguna untuk berinteraksi dengan ChatGPT, semakin tinggi tingkat kesepian yang mereka rasakan. 

Temuan ini berasal dari dua penelitian yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, alias satu dilakukan oleh OpenAI dengan menganalisis lebih dari 40 juta interaksi ChatGPT dan survei pengguna yang ditargetkan, sementara studi lainnya dilakukan oleh MIT Media Lab yang melacak penggunaan ChatGPT oleh peserta selama empat minggu.

Studi MIT mengidentifikasi beberapa cara bagaimana berbicara dengan ChatGPT, baik melalui teks maupun suara, dapat memengaruhi kondisi emosional pengguna. Misalnya, peserta yang sudah mempercayai chatbot dan cenderung terikat secara emosional dalam hubungan manusia merasa lebih kesepian dan lebih bergantung secara emosional pada ChatGPT selama penelitian. 

Hasilnya menunjukkan semakin sering seseorang menggunakan ChatGPT, semakin tinggi tingkat kesepian yang mereka alami, serta semakin berkurangnya interaksi sosial mereka di dunia nyata.

Sebuah studi terbaru dari OpenAI dan MIT Media Lab mengungkapkan pengguna yang semakin banyak menghabiskan waktu berinteraksi dengan ChatGPT akan membuat mereka semakin merasakan kesepian.

Temuan ini berasal dari dua penelitian yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, alias satu dilakukan oleh OpenAI dengan menganalisis lebih dari 40 juta interaksi ChatGPT dan survei pengguna yang ditargetkan. Sedangkan studi lainnya dilakukan oleh MIT Media Lab yang melacak penggunaan ChatGPT oleh peserta selama empat minggu.

Studi MIT mengidentifikasi beberapa cara bagaimana berbicara dengan ChatGPT, baik melalui teks maupun suara, dapat memengaruhi kondisi emosional pengguna. Misalnya, peserta yang sudah mempercayai chatbot dan cenderung terikat secara emosional dalam hubungan manusia merasa lebih kesepian dan lebih bergantung secara emosional pada ChatGPT selama penelitian.

Hasilnya menunjukkan bahwa semakin sering seseorang menggunakan ChatGPT, semakin tinggi tingkat kesepian yang mereka alami, serta semakin berkurangnya interaksi sosial mereka di dunia nyata.

Beberapa temuan spesifik lainnya antara lain:

  • Pengguna yang sudah memiliki kecenderungan untuk mempercayai chatbot dan mudah terikat secara emosional dengan manusia merasa lebih kesepian dan semakin bergantung pada ChatGPT selama studi berlangsung
  • Mode suara ChatGPT cenderung mengurangi dampak kesepian dibandingkan dengan mode teks, terutama jika nada suara yang digunakan netral
  • Membahas topik pribadi dengan ChatGPT dapat meningkatkan rasa kesepian dalam jangka pendek
  • Percakapan tentang topik umum justru meningkatkan ketergantungan emosional pengguna pada chatbot

Studi OpenAI juga menemukan bahwa percakapan emosional dengan ChatGPT masih tergolong jarang. Sebagian besar interaksi ekspresif secara emosional hanya dilakukan oleh sekelompok kecil pengguna yang aktif menggunakan Mode Suara Lanjutan. 

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun hasil studi MIT cukup mengkhawatirkan, dampaknya belum meluas ke seluruh basis pengguna ChatGPT. Meskipun temuan ini memberikan wawasan penting, ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain:

  • Periode waktu yang relatif singkat, yaitu satu bulan untuk studi MIT dan 28 hari untuk studi OpenAI.
  • Studi MIT tidak memiliki kelompok kontrol untuk dibandingkan.

"Interaksi ekspresif secara emosional hadir dalam persentase besar penggunaan hanya untuk sekelompok kecil pengguna Mode Suara Lanjutan yang berat yang kami pelajari," tulis OpenAI, dikutip dari Endgadget, Sabtu (22/3). 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...