Google Gunakan AI untuk Hidupkan Film The Wizard of Oz di Sphere

Hari Widowati
9 April 2025, 11:55
Google Cloud bekerja sama dengan Sphere Entertainment menghidupkan film klasik The Wizard of Oz dengan menggunakan teknologi AI.
Dok. Google Cloud
Google Cloud bekerja sama dengan Sphere Entertainment menghidupkan film klasik The Wizard of Oz dengan menggunakan teknologi AI.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

LAS VEGAS. Google dan Sphere Entertainment Co mengumumkan kemitraan teknologi AI baru untuk membantu menghidupkan film inovatif The Wizard of Oz di Sphere dengan menggunakan kecerdasan buatan generatif (gen AI). Proyek yang melibatkan pekerjaan rekayasa pertama dan ribuan kreator, pembuat kode, serta para seniman efek visual ini menandai momen penting dalam teknologi hiburan.

Kerja sama Google dan Sphere ini juga menjadi lompatan ke depan untuk masa depan penceritaan visual yang mirip dengan penggunaan Technicolor oleh The Wizard of Oz hampir 90 tahun yang lalu. The Wizard of Oz di Sphere akan ditayangkan perdana di Las Vegas pada 28 Agustus 2025.

Untuk menghidupkan film klasik ini, Google Cloud dan Google DeepMind bekerja sama dalam menggunakan model Gemini, Veo 2, dan Imagen 3 yang telah disetel dengan baik untuk meningkatkan resolusi film, memperluas latar belakang, serta menciptakan ulang karakter yang sudah ada secara digital yang biasanya tidak akan muncul di layar yang sama. 

Sphere juga menggunakan infrastruktur Google Cloud yang sangat terukur dan dioptimalkan dengan AI untuk mendukung kebutuhan data dan komputasi yang sangat besar dalam membangun pengalaman imersifnya. Google Cloud telah memproses 1,2 petabyte data selama proyek The Wizard of Oz di Sphere berlangsung hingga saat ini.

“Kekuatan AI generatif, dikombinasikan dengan infrastruktur dan keahlian Google, membantu kami mencapai sesuatu yang luar biasa,” kata Jim Dolan, Executive Chairman dan CEO, Sphere Entertainment, di Las Vegas, Selasa (8/4). 

Ia membutuhkan mitra yang dapat mendorong batas-batas bersama tim Sphere Studios dan Magnopus. “Google adalah satu-satunya perusahaan yang siap untuk memenuhi tantangan di layar light emitting diode (LED) beresolusi tertinggi di dunia,” ujar Jim Dolan.

Thomas Kurian, CEO, Google Cloud, mengatakan kemitraan dengan Sphere dalam The Wizard of Oz menjadi contoh yang bagus tentang bagaimana proyek ini mendorong batas-batas AI generatif untuk memberikan pengalaman baru yang menarik bagi para penonton serta peluang baru bagi studio dan pembuat film. 

“Kami merasa terhormat dapat berperan dalam proyek ambisius ini untuk menghadirkan karya klasik Amerika kepada generasi penonton yang sama sekali baru,” kata Thomas Kurian.

Bagaimana Google AI Menghidupkan The Wizard of Oz?

The Wizard of Oz yang semula dirilis pada 1939 difilmkan menggunakan kamera film Technicolor 35mm tiga strip yang revolusioner. Film ini merupakan produksi Hollywood ketiga yang menghadirkan proses warna kepada penonton bioskop. 

Hampir 90 tahun kemudian, Sphere akan menghadirkan versi imersif dari The Wizard of Oz ke layar interior seluas 160.000 kaki persegi, menggunakan Google AI bersama dengan teknik efek visual dan film tradisional untuk memperluas adegan. Google AI juga menyempurnakan karakter demi memberikan pengalaman yang belum pernah dilihat sebelumnya yang hanya dapat dinikmati di Sphere. 

Google Cloud dan DeepMind mendorong batas-batas gen AI, dengan menggunakan model Gemini, Veo, dan Imagen. Google Cloud juga menggunakan berbagai infrastrukturnya, seperti akselerator AI khusus perusahaan, Tensor Processor Units (TPU), Google Kubernetes Engine (GKE), dan lain-lain. Teknik-teknik utama yang digunakan untuk film ini meliputi:

  1. Resolusi super: Veo digunakan untuk meningkatkan resolusi film secara cerdas, mengisi piksel yang hilang dan menciptakan gambar 16k yang sangat tajam. Hal ini sangat penting untuk bidang tampilan interior beresolusi 16k x 16k dari Sphere. Proses ini membutuhkan algoritma canggih yang mampu memahami dan merekonstruksi detail yang rumit, termasuk lanskap, pemandangan, dan bahkan karakter dari film aslinya. 
  2. Outpainting: Untuk memperluas cakupan visual film untuk lingkungan imersif Sphere, Veo digunakan untuk memperluas latar belakang dan karakter dengan mulus, menciptakan perasaan bahwa penonton berada di sana bersama karakter. Hal ini melibatkan pembuatan elemen latar depan dan latar tengah yang koheren dan konsisten yang sesuai dengan film aslinya. 
  3. Pembuatan performa: Google menggunakan Veo untuk generasi yang dikombinasikan dengan Gemini untuk instruksi. Hal ini bertujuan agar tim dapat mengembangkan teknik penceritaan inovatif yang memungkinkan beberapa karakter tetap berada di layar untuk waktu yang lama, bahkan ketika pengeditan tradisional memerintahkan pemotongan. Hal ini meningkatkan imersi penonton, membuat mereka merasa seperti menjadi bagian dari perjalanan epik tersebut.
  4. Jendela Konteks: Kemampuan jendela konteks ekstra panjang dari Gemini dan Veo sangat penting untuk mempertahankan koherensi di seluruh urutan adegan yang diperpanjang. Hal ini memungkinkan pemrosesan kumpulan data yang sangat besar, memastikan visual yang disempurnakan tetap konsisten di sepanjang film.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...