Laporan dari Las Vegas: CEO Google Sundar Pichai Investasi Cloud US$ 75 Miliar


LAS VEGAS. Induk usaha Google, Alphabet, menyiapkan dana US$ 75 miliar atau Rp 1.258,6 triliun (kurs Rp 16.780 per dolar AS) untuk investasi di bidang infrastruktur demi mendukung kapabilitas komputasi awan (cloud computing) dan kecerdasan buatan (AI).
Sundar Pichai, CEO Alphabet dan Google, dalam Google Cloud Next 25 di Las Vegas, Amerika Serikat, menegaskan kembali rencananya untuk menginvestasikan dana besar-besaran di sektor cloud dan AI.
Perusahaan akan menyiapkan belanja modal Rp 1.258,6 triliun tersebut hanya untuk 2025. Dengan peningkatan kapasitas infrastruktur tersebut, Google akan terus mendorong pengembangan AI.
"Kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan menata ulang berbagai hal adalah alasan Google berinvestasi dalam AI selama lebih dari satu dekade," ujar Pichai, dalam Google Cloud Next 2025 yang berlangsung di Mandalay Bay Convention Center, Las Vegas, Amerika Serikat, Rabu (9/4). Katadata menjadi salah satu dari tiga media Indonesia yang berkesempatan hadir dalam konferensi tersebut.
Kehadiran Pichai dalam konferensi tahunan Google Cloud ini menjadi kejutan tersendiri karena sebelumnya ia tidak dijadwalkan hadir secara langsung di Las Vegas.
“Kami melihatnya sebagai cara terpenting untuk memajukan misi kami dalam mengatur informasi dunia, membuatnya dapat diakses dan berguna secara universal dengan Google Cloud...peluang dengan AI sama besarnya. Itu sebabnya kami berinvestasi pada inovasi AI secara penuh,” kata Sundar Pichai.
Investasi ini mencakup infrastruktur yang akan memberikan tenaga pada AI. Ia menyatakan belanja modal jumbo itu akan mencakup penambahan server, data center, termasuk bisnis cloud AI milik Google.
"Kami memerlukan infrastruktur yang bergerak secepat Google, dengan latensi mendekati nol, mendukung layanan seperti peramban (Google Search), Gmail, dan Google Photo untuk miliaran pengguna di seluruh dunia.”
Jaringan Google Jangkau 200 Negara
Pichai mengungkapkan jaringan Google kini menjangkau lebih dari 200 negara dan wilayah. Jaringan kabel optik bawah laut ini sepanjang lebih dari 3,2 juta km, membentang dari Afrika hingga Australia dan Christmas Island, serta dari Jepang hingga ke Guern.
Lebih lanjut, Pichai mengatakan Google menghadirkan kemajuan AI terbaru ke seluruh lapisan produk dan platform dan menyampaikan kemajuan tersebut ke tangan konsumen.
“Inilah sebabnya kami mampu berinovasi di garis depan dan mendorong batasan hal yang mungkin bagi kami dan bagi Anda - hasilnya: lebih baik, lebih cepat, dan lebih banyak inovasi bagi semua orang.”
Beberapa pengguna Google Cloud, termasuk perusahaan pembuat software pelaporan pajak Intuit, restoran pizza Papa John, dan operator telekomunikasi Verizon juga berbicara dalam konferensi tersebut. Mereka menyatakan AI benar-benar membantu bisnis mereka berkembang.
Ashok Srivastava, Chief Data Officer Intuit, mengatakan perusahaan akan menggandakan rencananya untuk mengintegrasikan AI ke dalam peranti lunak yang mereka sediakan untuk sektor jasa keuangan.
Kevin Vasconi, Chief Digital Officer Papa John melihat perusahaan tidak akan menahan belanja di sektor AI. "Saya bisa mendapatkan return yang lebih baik di proyek-proyek berbasis AI daripada proyek lainnya," ujar Vasconi.