Iran Blokir Internet saat Perang Lawan Israel, Elon Musk Aktifkan Starlink

Desy Setyowati
16 Juni 2025, 10:59
Starlink, elon musk, iran
Satcenter
Starlink
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Elon Musk mengaktifkan Starlink di Iran saat pemerintah memblokir internet di tengah perang melawan Israel.

Kementerian Komunikasi Iran mengatakan pemblokiran internet akan dicabut saat kondisi kembali normal. Akan tetapi, Elon Musk justru mengaktifkan Starlink di negara ini, dikutip dari The Economic Times.

“Sinarnya menyala,” kata Elon Musk melalui akun X, Jumat (14/6).

Israel dan Iran saling serang selama akhir pekan. Gejolak di Timur Tengah dipicu oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang melancarkan operasi skala besar, yang disebut ‘Rising Lion’ pada Jumat dini hari (13/6). Angkatan Udara Israel melakukan serangan terhadap target dan fasilitas militer yang terkait dengan program nuklir Iran.

Otoritas Israel mengatakan bahwa operasi bertujuan mencegah ancaman terhadap keberadaan negara zionis tersebut. Menurut militer dan intelijen Israel, Iran telah mendekati ‘titik yang tidak bisa dikembalikan’ dalam menciptakan senjata nuklir dalam waktu singkat. 

Duta Besar Iran untuk PBB mengatakan 78 orang tewas dan lebih dari 320 orang terluka dalam serangan Israel.

Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri, Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami, dan Komandan Markas Besar Khatam al-Anbia Mayor Jenderal Gholamali Rashid termasuk di antara petinggi yang terbunuh dalam serangan yang ditargetkan.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut serangan itu merupakan kejahatan dan mengatakan bahwa Israel akan menghadapi ‘nasib yang pahit dan mengerikan’.

Iran pun membalas dengan meluncurkan Operasi True Promise 3. Iran melepaskan sejumlah rudal balistik pada Jumat malam (13/6). Ledakan terjadi di langit di atas Yerusalem dan Tel Aviv serta mengguncang gedung-gedung di bawahnya. Iran kembali menyerang pada Sabtu dini hari (14/6).

Militer Israel pun mendesak warga sipil, yang sudah terguncang oleh gelombang rudal sebelumnya, untuk mencari tempat berlindung.

Angkatan Udara Israel kemudian membalas dengan melancarkan serangan pada Sabtu dini hari (14/6) yang menargetkan pertahanan udara Iran, termasuk lokasi peluncur rudal balistik Haj Qassem.

Pada Sabtu malam, Kementerian Perminyakan Iran mengatakan Israel menyerang depot bahan bakar utama. Kilang minyak lain di ibu kota Teheran juga terbakar.

Iran pun kembali menyerang Tel Aviv, Israel pada Minggu malam (15/6). Namun sistem pertahanan Israel menembak jatuh rudal yang ditembakkan dari Iran.

Televisi pemerintah Iran mengatakan negara itu menyerang Tel Aviv, Haifa dan kota-kota lain dengan puluhan rudal dan pesawat tak berawak.

Dikutip dari BBC News, polisi Israel mengonfirmasi senjata menghantam salah satu permukiman di kota pelabuhan pesisir utara Haifa. Rekaman menunjukkan gumpalan asap tebal mengepul ke langit malam.

Saat mengunjungi lokasi serangan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Iran akan membayar ‘harga yang sangat mahal’ atas ‘pembunuhan berencana terhadap warga sipil, wanita, dan anak-anak’.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...