Softbank Suntik Dana ke Intel Rp 32 Triliun, Kembangkan Cip dan AI
Raksasa investasi asal Jepang, SoftBank, mengumumkan telah menyuntikkan dana sebesar $2 miliar atau sekitar Rp 32,5 triliun (kurs Rp16.281 per US$) ke produsen chip Amerika Serikat, Intel.
Suntikan modal ini akan menjadikan SoftBank sebagai salah satu dari sepuluh pemegang saham terbesar di Intel. Menurut laporan dari Intel, investasi ini dilakukan melalui penerbitan saham baru, yang akan memberi SoftBank kepemilikan saham kurang dari 2%.
"Investasi strategis ini mencerminkan keyakinan kami bahwa manufaktur dan pasokan semikonduktor canggih akan semakin berkembang di Amerika Serikat, dengan Intel memainkan peran yang sangat penting." kata CEO SoftBank, Masayoshi Son, dalam pernyataannya mengatakan, dikutip dari Reuters (19/8).
Ia menyatakan, investasi ini juga merupakan bagian dari strategi SoftBank untuk mendominasi industri semikonduktor dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).
Melansir Techcrunch (19/8), kesepakatan diumumkan pada Senin waktu setempat setelah pasar ditutup. Softbank akan membeli saham biasa Intel dengan harga US$23 atau sekitar Rp374.239 per lembar.
Investasi ini datang pada saat Intel sedang berjuang untuk bersaing setelah serangkaian kesalahan manajemen yang membuatnya tertinggal di industri chip dari pesaingnya.
Hal ini sebab, bisnis manufaktur chip kontrak atau foundry intel masih kesulitan dalam menarik pelanggan eksternal dan bersaing dengan raksasa cip seperti AMD (AMD.O) dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC).
Pada tahun 2024, Intel mencatat kerugian tahunan pertamanya sejak 1986, dengan kerugian bersih sebesar $18,8 miliar.
Meskipun demikian, SoftBank dikabarkan tidak akan meminta kursi di dewan direksi Intel. Investasi ini juga tidak termasuk dalam paket investasi senilai $550 miliar yang dijanjikan Jepang untuk Amerika Serikat.
Setelah pengumuman tersebut, saham SoftBank di bursa Tokyo turun 4%, sementara saham Intel melonjak lebih dari 7% di bursa AS.
