Bos ChatGPT Sebut Anak Kelahiran 2025 Akan Kalah Pintar dari AI
CEO OpenAI, pembuat ChatGPT, Sam Altman memperkirakan anak yang lahir pada 2025 tumbuh dalam realitas di mana AI secara permanen lebih unggul ketimbang kecerdasan manusia.
“Seorang anak yang lahir hari ini, tidak akan pernah lebih pintar dari AI, selamanya,” kata bos ChatGPT itu dalam wawancara dengan jurnalis Cleo Abram, dikutip dari The Economic Times, pekan lalu (11/8).
Sam Altman memprediksi, pada saat anak-anak ini memahami dunia, mereka hanya akan mengenal era terobosan pesat dan penemuan ilmiah yang datang dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Mereka tidak akan pernah mengenal ‘dunia’ (era) lain," kata salah satu pencipta ChatGPT itu. “Tidak terpikirkan bahwa dulu kita menggunakan komputer, ponsel, atau teknologi apa pun yang tidak jauh lebih pintar dari manusia. Orang-orang akan melihat kembali 2020-an dan berpikir, 'betapa buruknya nasib orang-orang itu'."
Bagi Sam Altman, pergeseran generasi itu sebanding dengan hadirnya internet atau ponsel pintar. Meskipun revolusi teknologi di masa lalu mengubah gaya hidup, revolusi ini mengubah tolok ukur kecerdasan itu sendiri.
Dalam pandangannya, anak-anak tidak hanya akan menjadi pengguna AI. Mereka akan lahir dalam realitas di mana AI adalah kolaborator yang tak terlihat dan ada di mana-mana.
Namun, Sam Altman membingkai masa depan sebagai peluang. Ia yakin anak-anak yang diasuh maksimal dalam berinteraksi dengan teknologi, akan jauh lebih cakap.
"Mungkin pengasuhan anak tidak ada bedanya dengan cara Anda mengasuh anak selama puluhan ribu tahun," ujar dia.
Namun tantangannya berbeda. Membesarkan anak di era ketika kecerdasan manusia bukan lagi batas atas, maka empati, etika, dan kreativitas tetap paling penting.
Sebagaimana generasi muda saat ini tidak dapat membayangkan hidup tanpa internet, anak-anak masa depan mungkin tak akan pernah membayangkan masa ketika mesin bukan superioritas intelektual manusia.
