Meta Terapkan Fitur Remaja Instagram untuk Facebook dan Messenger di Indonesia
Meta resmi memperluas fitur akun remaja yang sebelumnya hadir di Instagram ke platform Facebook dan Messenger di Indonesia, bagi pengguna berusia 13–17 tahun.
Akun remaja merupakan jenis akun khusus yang otomatis secara privat dan dilengkapi dengan perlindungan tambahan. Remaja tidak bisa dihubungi sembarangan oleh orang asing, konten yang ditampilkan lebih sesuai usia, serta terdapat pengaturan waktu layar.
Orang tua juga diberi kendali tambahan tanpa harus melakukan pengaturan manual sejak awal, karena seluruh fitur keamanan sudah diaktifkan secara default.
“Tujuan kami adalah meringankan beban orang tua. Semua perlindungan dasar sudah diterapkan, dan orang tua hanya perlu terlibat jika ingin melonggarkan pengaturan tersebut,” kata Director of Public Policy for Products, Meta APAC, Philip Chua, dalam pertemuan secara daring, Selasa (30/9).
Untuk memahami kebutuhan keluarga, Meta bekerja sama dengan Ipsos melakukan survei terhadap lebih dari 1.000 orang tua dan wali remaja di Indonesia. Hasilnya sebagai berikut:
- 91% mendukung akun khusus remaja dengan perlindungan tambahan.
- 92% menilai akun remaja Instagram bermanfaat.
- 87% merasa lebih nyaman ketika anak mereka menggunakan Instagram dengan akun khusus ini.
Phillip menjelaskan lebih dari 90% responden juga menilai fitur perlindungan privasi, pengaturan konten, kontrol kontak, dan pengaturan waktu layar sangat membantu dalam mendukung aktivitas daring anak remaja mereka.
Setelah diluncurkan secara global sejak September 2024 dan hadir di Indonesia awal 2025, ratusan juta remaja di seluruh dunia disebutnya telah menggunakan akun remaja di Instagram. Mulai minggu ini, fitur serupa diperluas ke Facebook dan Messenger.
Remaja yang baru mendaftar akan otomatis ditempatkan di akun remaja, sementara pengguna remaja lama akan diberi pemberitahuan sebelum dipindahkan.
“Pengalaman akun remaja di Facebook dan Messenger akan mirip dengan di Instagram, dengan aturan serupa terkait privasi, konten, kontak, dan pengaturan waktu penggunaan,” kata Phillip.
Melansir laman resmi Meta, Akun Remaja di Facebook dan Messenger dirancang untuk memberikan pengalaman online yang lebih aman. Semua pengguna berusia 13 hingga 17 tahun akan otomatis mendapatkan fitur berikut:
- Batasan pemirsa: Pengaturan otomatis ke Teman untuk postingan, cerita, reel, daftar teman, dan halaman yang diikuti.
- Batasan pesan: Hanya teman Facebook atau koneksi tertentu yang bisa mengirim pesan. Orang dengan nomor telepon remaja hanya bisa mengirim permintaan pesan.
- Batasan konten sensitif: Konten yang berpotensi menyinggung akan di filter lebih ketat agar sesuai usia.
- Interaksi terbatas: Remaja harus meninjau postingan yang menandai mereka sebelum tampil di profil. Opsi remix reel publik juga dinonaktifkan.
- Pengingat batas waktu: Notifikasi akan muncul untuk menyarankan keluar dari Facebook setelah 60 menit penggunaan per hari.
- Mode tidur: Aktif otomatis pukul 22.00–07.00, mensenyapkan notifikasi agar remaja bisa beristirahat.
Phillip menyatakan inisiatif ini sejalan dengan harapan pemerintah Indonesia yang mendorong keamanan digital bagi generasi muda. Alih-alih membatasi akses internet sepenuhnya bagi anak di bawah 16 tahun, Meta ingin menawarkan jalan tengah yang memungkinkan remaja tetap bisa belajar, berinteraksi, dan bereksplorasi secara aman.
Selain itu, Meta juga bekerja sama dengan industri lain untuk mengembangkan sistem verifikasi usia yang lebih sederhana, agar orang tua tidak perlu berulang kali menyerahkan data pribadi untuk berbagai aplikasi.
“Dengan memperluas akun remaja ke Facebook dan Messenger, kami berharap dapat memberikan rasa aman yang lebih besar bagi orang tua sekaligus membekali remaja dengan keterampilan digital yang sehat,” katanya.
