XLSmart dan Indosat Mundur dari Lelang Frekuensi 1,4 Ghz, Telkom Lanjut

Kamila Meilina
2 Oktober 2025, 13:28
Telkom, XLsmart, Indosat, frekuensi 1,4 GHz, Komdigi,
Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Smartfren, Katadata/Desy Setyowati
Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Smartfren
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

XLSmart dan Indosat mengundurkan diri dari lelang frekuensi 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pita lebar atau Broadband Wireless Access (BWA) 2025. Ada tiga operator seluler yang lanjut ke tahap berikutnya, termasuk Telkom.

Berdasarkan laman resmi Kementerian Komunikasi dan Digital atau Komdigi, dokumen permohonan lelang XLSmart dan Indosat tidak lengkap, menurut pemeriksaan pada 23 September.

Sebelumnya, terdapat tujuh perusahaan yang mengambil dokumen seleksi lelang frekuensi 1,4 GHz, yakni:

  1. PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk
  2. PT Indosat Tbk
  3. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
  4. PT Telemedia Komunikasi Pratama
  5. PT Netciti Persada
  6. PT Telekomunikasi Seluler
  7. PT Eka Mas Republik

Namun hanya lima perusahaan yang menyerahkan berkas hingga batas akhir yakni Eka Mas Republik, Telemedia Komunikasi Pratama, Indosat, XLSmart, dan Telkom Indonesia.

Setelah evaluasi administrasi dilakukan, hanya tiga operator yang dinyatakan lengkap dan sesuai ketentuan, yaitu:

  1. PT Eka Mas Republik
  2. PT Telemedia Komunikasi Pratama
  3. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

Ketiga peserta itu berhak melanjutkan ke tahap lelang harga yang akan dimulai pada 13 Oktober melalui sistem e-Auction.

Sesuai ketentuan dokumen seleksi, peserta yang tidak puas dengan hasil evaluasi administrasi masih memiliki kesempatan untuk menyampaikan sanggahan tertulis melalui sistem e-Auction paling lambat 3 Oktober pukul 15.00 WIB. Setelah itu, tahapan akan berlanjut tanpa keikutsertaan XL Smart dan Indosat.

Aalokasi spektrum yang dilelang adalah sebesar 80 MHz di pita 1,4 GHz untuk mendukung layanan BWA. Spektrum ini akan difokuskan pada wilayah dengan penetrasi internet yang masih rendah, serta diarahkan untuk menunjang sektor pendidikan dan kesehatan.

Melansir dari laman resmi Komdigi, dengan dukungan teknologi International Mobile Telecommunications alias IMT, layanan internet rumah yang menggunakan spektrum ini diproyeksikan mampu mencapai kecepatan hingga 100 Mbps, namun tetap dengan biaya yang lebih terjangkau dibanding infrastruktur kabel serat optik.

Sebelumnya Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kemenkomdigi Wayan Toni Supriyanto menjelaskan seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz dilakukan untuk layanan akses BWA, guna memperluas jangkauan internet tetap dan mendukung pemerataan transformasi digital. 

Wayan mengatakan penambahan infrastruktur dilakukan untuk meningkatnya kebutuhan konektivitas khususnya di daerah yang belum terlayani secara optimal. 

“Langkah ini tidak hanya membuka ruang bagi penyelenggara jaringan untuk meningkatkan kapasitas dan cakupan layanan, tetapi juga memperluas pilihan akses internet yang lebih terjangkau bagi masyarakat,” ujar Wayan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...