Apa Itu Harvest Supermoon dan Kapan Periode Puncak Terlihat di Indonesia?

Desy Setyowati
7 Oktober 2025, 13:46
Harvest Supermoon,
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/Spt.
Fenomena bulan purnama super atau supermoon terlihat dari Alun-alun Tugu Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (18/9/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harvest Supermoon mencapai periode puncak pada Senin (6/10) malam hingga Selasa (7/10) dini hari tadi. Meski begitu, bulan masih akan tampak besar malam ini (7/10), termasuk di Indonesia.

“Bulan akan tetap spektakuler pada Rabu (8/10), saat berada di titik terdekat dengan Bumi bulan ini,” demikian dikutip dari ABC.Net.au, Selasa (7/10).

BMKG pun menyampaikan fase purnama terjadi pada 7 Oktober pukul 10.47 WIB. Kemudian, Bulan memasuki titik terdekat dengan Bumi, yang dikenal sebagai perigee, pada Rabu (8/10) pukul 19.53 WIB.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
Sebuah kiriman dibagikan oleh BMKG (@infobmkg)

Untuk menjadi bulan purnama, Matahari, Bumi, dan Bulan harus berada dalam satu garis lurus. Hal ini tidak selalu terjadi pada titik di mana Bulan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi.

Nama Harvest Supermoon berasal dari Old-Farmer’s Almanac, yang mencerminkan perubahan musim di belahan Bumi Utara. Dinamakan Harvest Supermoon karena bertepatan dengan musim panen di wilayah ini.

Harvest Supermoon merupakan fenomena ketika bulan purnama paling dekat dengan ekuinoks September. Ekuinoks adalah momen ketika siang dan malam di seluruh Bumi hampir sama panjang, sekitar 12 jam siang dan 12 jam malam di setiap tempat.

Bulan disebut supermoon ketika bulan purnama atau bulan baru berada pada titik terdekat Bulan dengan Bumi, yang dikenal sebagai perigee. Orbit Bulan yang berbentuk seperti telur, ada titik-titik di sepanjang orbitnya yang membawanya lebih dekat atau lebih jauh dari Bumi.

Jarak terdekat Bulan ke Bumi adalah 356.355 kilometer. Sedangkan jarak terjauh atau apogee yakni 406.725 kilometer dari Bumi.

Saat memasuki titik orbit perigee, ukuran Bulan 14% terlihat lebih besar dan 30% lebih terang dibandingkan ketika berada di apogee.

Jarak Bulan dan Bumi 359.818 kilometer saat Harvest Supermoon terjadi, terutama saat puncak pada Selasa (7/10) dini hari tadi.

Kapan Supermoon Ada Lagi?

Harvest Supermoon menjadi yang pertama dari tiga supermoon berturut-turut pada 2025. Supermoon berikutnya akan terjadi pada 5 November dan 4 Desember.

Dalam waktu yang dibutuhkan Bulan untuk sepenuhnya mengorbit Bumi, Bumi hanya bergerak sedikit dalam lintasannya mengelilingi Matahari. Hal ini membuat supermoon dapat terjadi berulang kali selaras selama beberapa bulan. Kemudian, waktu terjadinya supermoon akan bergeser menjadi tidak berturut-turut.

Kemudian, saat orbit Bumi bergerak, bulan purnama mulai berada di titik berbeda dalam orbit, hingga akhirnya bulan purnama menjadi bulan mikro, atau bulan terjauh dari Bumi.

Pola itu berulang kira-kira setahun sekali.

Supermoon pada 5 November diperkirakan mencapai puncaknya pada pukul 12.20 ADT atau 22.20 WIB pada 6 November, tetapi berada pada titik terdekatnya dengan Bumi beberapa jam sebelumnya. Jarak Bulan dengan Bumi diprediksi 356.818 kilometer.

Sementara itu, supermoon pada 4 Desember akan mencapai puncak pukul 10 AEDT atau 06.00 WIB pada 5 Desember.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...