Pendapatan Apple Rekor Berkat iPhone 17

Desy Setyowati
4 November 2025, 09:01
apple, iphone 17,
ANTARA FOTO/REUTERS/China Daily /pras/cf
Warga memakai masker pelindung menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) terlihat di sebuah Apple Store saat penjualan iPhone SE baru dimulai di Hangzhou, provinsi Zhejiang, Cina, Jumat (24/4/2020).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Apple mencatatkan rekor pendapatan pada kuartal III, sejak meluncurkan seri iPhone 17. Nilai valuasi perusahaan pun mencapai US$ 4 triliun atau Rp 66.189 triliun (kurs Rp 16.547).

"Apple dengan bangga melaporkan rekor pendapatan kuartal US$ 102,5 miliar, termasuk rekor pendapatan untuk penjualan iPhone dan rekor pendapatan tertinggi sepanjang masa untuk lini Layanan," ujar CEO Apple Tim Cook dalam pernyataan pers, dikutip Selasa (4/11).

"Pada September, kami sangat senang meluncurkan jajaran iPhone terbaik kami, termasuk iPhone 17, iPhone 17 Pro dan Pro Max, serta iPhone Air,” Tim Cook menambahkan.

Apple juga meluncurkan AirPods Pro 3, jajaran Apple Watch terbaru, MacBook Pro, dan iPad Pro bertenaga cip M5.

Produsen iPhone itu mencatatkan pendapatan naik 8% secara tahunan alias year on year (yoy) menjadi US$ 102,47 miliar pada kuartal III. Rinciannya sebagai berikut:

  • Pendapatan iPhone : US$ 49,03 miliar
  • Pendapatan Mac : US$ 8,73 miliar
  • Pendapatan iPad : US$ 6,95 miliar
  • Pendapatan Produk Lainnya : US$ 9,01 miliar
  • Pendapatan jasa : US$ 28,75 miliar

Tim Cook memperkirakan pertumbuhan pendapatan 10% hingga 12% yoy pada kuartal IV, yang biasanya merupakan pertumbuhan pendapatan terbesar Apple dalam setahun.

“Kami sangat antusias untuk berbagi jajaran produk kami yang paling luar biasa menjelang musim liburan,” kata Tim Cook.

‎Deretan iPhone baru, khususnya iPhone 17 dan 17 Pro, telah menghidupkan kembali permintaan produk Apple, terutama di Cina, yang penjualannya masih jauh dari proyeksi.

Permintaan iPhone Air ultra-tipis masih menjadi bahan spekulasi. Beberapa analis mengatakan perusahaan telah mengurangi produksi model ini, sementara yang lain berpendapat tidak.

"Meskipun pasar masih terpaku pada adopsi dan monetisasi AI, Apple membuktikan bahwa resep lama masih berhasil, setidaknya untuk kuartal berikutnya, dengan pertumbuhan penjualan yang solid pada produk dan layanan lamanya, didukung oleh ekonomi global yang lebih baik dari perkiraan, mendorong ekspansi pendapatan yang solid," ujar analis senior di Investing.com Thomas Monteiro dikutip dari The Guardian.

Manajer portofolio di Gabelli Funds John Belton mengatakan estimasi positif itu disebabkan oleh peningkatan penjualan iPhone, seiring dengan kenaikan harga model terbaru.

"Data paling optimistis yang keluar dari laporan pendapatan terakhir Apple yakni angka pendapatan iPhone," kata Belton. "Pertumbuhan dua digit ini merupakan pertumbuhan iPhone terbaik setidaknya dalam tiga tahun terakhir."

‎Pendapatan yang kuat itu muncul meskipun Apple tertinggal dari perusahaan teknologi lain dalam merilis produk kecerdasan buatan. Perusahaan ini belum sepenuhnya meluncurkan produk AI untuk bersaing dengan perusahaan seperti Meta, Google, dan Microsoft.

Apple juga kesulitan menghadapi tarif naik-turun yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Cina dan India, tempat sebagian besar manufaktur perusahaan berada.

‎Meskipun demikian, saham Apple telah meningkat selama beberapa minggu terakhir, meningkatkan kapitalisasi pasar perusahaan tersebut, salah satu dari hanya tiga perusahaan di dunia yang bernilai lebih dari US$ 4 triliun. Baik Nvidia maupun Microsoft juga telah mencapai tonggak sejarah ini.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...