Tips Puasa Tanpa Dehidrasi
Mungkin sebagian Anda pernah merasakan pada suatu siang yang terik saat bulan puasa, bibir dan tenggorokan terasa kering, kepala pusing, serta tubuh terasa sangat lelah. Kondisi ini sebetulnya merupakan ciri-ciri dehidrasi.
Tubuh manusia memang didominasi cairan. Pada orang dewasa tubuh mengandung 60 persen cairan. Anak-anak lebih banyak, yakni 77 persen. Sementara itu, lansia cuma sekitar 40 – 50 persen cairan pada tubuhnya. Jadi, untuk menjaga keseimbangan cairan pada angka 60 persen, tubuh memerlukan asupan cairan berkisar 2,5 liter per hari. Jika kekurangan cairan maka tubuh akan segera membunyikan alarm melalui gejala dehidrasi tadi.
Pada hari biasa minum delapan gelas dalam sehari bukan masalah. Namun, ketika harus menjalani ibadah puasa sepanjang pagi sampai sore hari maka kita perlu manajemen diri. Tujuannya agar terhindar dari dehidrasi. Oleh karena itu, Anda bisa mencoba menerapkan beberapa tips berikut ini.
1. Cukupi kebutuhan cairan harian tubuh
Agar fungsi tubuh tetap optimal, menjaga asupan cairan sebanyak 2,5 liter tiap hari adalah wajib. Tapi yang perlu diperhatikan, para ahli menyebut bahwa angka tersebut tidak hanya berasal dari air minum, tapi total kandungan cairan dari makanan dan minuman kita.
Selain mengatur jumlah air minum pada waktu sahur dan berbuka, Anda sebaiknya mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung cairan. Jadi meski dalam satu malam Anda tak mampu meminum 8 gelas air, cairan dari makanan Anda akan menutupi kebutuhan ini. Makan banyak sayur dan buah-buahan akan sangat membantu.
2. Hindari konsumsi mie instan berlebih saat sahur
Pernahkah Anda sadari setiap selesai mengonsumsi mi instan, kita akan menjadi lebih haus? Mi instan memang membuat haus. Ini disebabkan kandungan garam natrium dalam mi instan sangat tinggi, sekitar 860 mg natrium per bungkus, sementara batas maksimal asupan natrium per hari hanya dikisaran 2000 mg saja. Natrium juga bersifat menarik air yang berpotensi meningkatkan rasa haus akibat dehidrasi. Jadi, kalau makan dua bungkus mi instan saat sahur karena bangun kesiangan, bayangkan betapa hausnya Anda pada siang hari.
3. Konsumsi minuman yang mengandung elektrolit dan isotonik
Minuman yang mengandung elektrolit dan isotonik memiliki konsentrasi gula, garam dan mineral yang mirip dengan cairan tubuh. Ini sebab mengapa minuman isotonik akan lebih cepat diserap tubuh. Kandungan gulanya akan memberikan energi, sementara kandungan mineralnya akan mengganti elektrolit yang hilang dalam tubuh selama berpuasa. Sumber elektrolit paling alami dan mudah didapat adalah air kelapa. Jika mengonsumsinya, tubuh segera segar kembali.