Pidato Lengkap Michael Jordan tentang Kobe yang Mengharukan

Image title
28 Februari 2020, 11:29
Foto almarhum Kobe Bryant dan putrinya Gianni saat ditampilkan di stadion Target Center, Minnesota.
(Reuters/Bruce Kluckholn/Antara)
Foto almarhum Kobe Bryant dan putrinya Gianni saat ditampilkan di stadion Target Center, Minnesota.

Pebasket legendaris Michael Jordan memberikan pidato yang emosional dalam acara mengenang almarhum Kobe Bryant dan putrinya Gianna di stadion Staples Center,  Selasa (25/2) pagi Waktu Indonesia.

Jordan mengungkapkan, Kobe sudah seperti adik kecilnya. Ketika mendengar Kobe meninggal akibat helicopter yang ditumpanginya jatuh, Jordan merasa sebagian dari dirinya juga meninggal.

Berikut pidato lengkap Michael Jordan tentang Kobe Bryant yang membuat sang mega bintang tidak bisa menahan linangan air mata.

“Saya ingin mengucapkan selamat pagi tapi sekarang sudah sore. Saya berterima kasih kepada Vanessa dan juga keluarga Kobe Bryant atas kesempatan untuk berbicara hari ini.”

“Saya senang berada di sini untuk menghormati Gigi dan merayakan hadiah yang diberikan Kobe kepada kita semua – apa yang dia raih sebagai pemain basket, pengusaha dan juga pembaca cerita dan juga seorang ayah. Dalam basket, dalam hidup, sebagai orangtua – Kobe tidak menyisakan sama sekali, dia meninggalkan semua di lantai.”

“Mungkin banyak orang yang kaget kalau saya dan Kobe sangat dekat. Kami adalah teman yang sangat-sangat dekat. Kobe adalah teman yang paling saya sayang. Dia seperti adik kecil. Semua orang ini bicara tentang perbandingan antara saya dengan Kobe. Tapi saya hanya ingin bicara tentang Kobe.”

“Kita semua punya kakak dan adik, yang sering mengaduk-aduk barang pribadimu, di lemari, sepatumu, semuanya. Itu adalah gangguan – kalau saya boleh menyebut kata itu – tapi gangguan itu berubah menjadi cinta seiring dengan perjalanan waktu. Hanya karena kekaguman yang mereka punya untuk kamu sebagai kakak paling tua, pertanyaan tentang keinginan untuk tahu semua hal detail di hidupmu yang mereka akan mulai jalani.”

“Kobe sering menelpon saya, atau kirim pesan pada 11.30, 2.30, atau jam 3 dini hari, berbicara tentang pergerakan kaki, dan kadang skema  triangle. Awalnya, itu membuat jengkel. Tetapi, kemudian berubah menjadi semangat. Anak ini punya semangat yang tidak pernah Anda tahu. Sangat luar biasa tentang semangat ini. Apabila Anda cinta sesuatu, atau Anda punya semangat besar untuk satu hal, Anda akan melalui cara yang paling ekstrem untuk mencoba memahami atau mencoba mendapatkan. Bisa es krim, minuman soda, hamburger apa pun yang Anda suka. Apabila Anda harus berjalan, Anda akan melakukannya. Apabila Anda harus memohon kepada seseorang, Anda akan mendapatkannya.”

“Bagi saya, Kobe Bryant adalah inspirasi yang sangat senang dengan cara saya bermain atau bagaimana dia ingin saya bermain. Dia ingin menjadi pemain basket terbaik yang dia bisa. Semakin saya kenal Kobe, saya jadi ingin menjadi kakak terbaik buatnya.”

“Untuk mencapai itu, Anda harus mengenyampingkan kejengkelan, telepon tengah malam atau pertanyaan bodoh. Saya bangga bisa mengenal Kobe bahwa dia ingin menjadi orang yang lebih baik, pemain basket yang lebih baik. Kami bicara tentang bisnis, keluarga, tentang semuanya. Dan, dia hanya ingin menjadi orang yang lebih baik.”

“Dan dia  sudah mendapatkan saya, sekarang saya harus mencari meme menangis lain untuk……. (Jordan mengusap air mata dan tidak melanjutkan kalimatnya)

“Saya katakan kepada istri saya, saya tidak akan melakukan ini (Pidato sambil menangis-red) karena saya tidak ingin melihatnya dalam waktu tiga atau empat tahun. Itulah yang dilakukan Kobe kepada saya. Saya sangat yakin Vanessa dan teman-temannnya bisa mengatakan hal yang sama – Kobe tahu bagaimana memengaruhi kamu secara personal, meski dia kadang menyebalkan. Tapi kamu punya rasa cinta untuk dia  dan dia bisa membuat  kamu mengeluarkan semua hal terbaik yang kamu punya. Dia melakukan itu kepada saya.”

“Saya ingat mungkin beberapa bulan lalu, dia mengirim pesan singkat dan berkata, Saya sedang mengajarkan anak saya beberapa gerakan di basket. Dan saya tidak tahu apa yang saya pikirkan atau lakukan, apa yang akan kamu pikirkan ketika kamu tumbuh besar dan berusaha melakukan gerakan di basket? Saya jawab: Umur berapa? Dia balas: 12. Saya jawab: 12, saya baru belajar bermain bisbol. Lalu dia kirim pesan pendek lagi: saya tertawa terbahak-bahak. Dan itu terjadi pada jam 2 dinihari.”

“Suatu hal tentang Kobe, kami bisa bicara apa pun terkait basket tapi kami bisa juga berbicara tentang apa pun seputar kehidupan. Dan kami, seiring dengan perjalanan waktu, jarang punya teman yang bisa melakukan pembicaraan seperti itu. Bahkan, makin jarang lagi ketika kamu tumbuh melawan rival dan melakukan percakapan seperti itu.”

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...