Permintaan Tinggi, KKP Targetkan Produksi Kakap Putih 30 Ribu Ton

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi ikan kakap tahun ini sebanyak 30 ribu ton, sebagian besar produksi berjenis ikan kakap putih. Tingginya konsumsi masyarakat dan permintaan ekspor menyebabkan produktivitas nelayan untuk komoditas perikanan ini terus digenjot.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Subjakto menjelaskan kakap putih merupakan salah satu komoditas unggulan perikanan yang diprioritaskan KKP untuk diekspor. “Tingkat serapan dalam negerinya meningkat karena iklim usahanya bagus, di samping harganya juga menarik,” kata Slamet di Jakarta, Jumat (27/4).
Menurut data KKP, produksi ikan kakap pada 2017 sebesar 25.051 ton, naik signifikan dari angka produksi tahun sebelumnya yang hanya bekisar 5.544 ton. Dari total produksi ikan kakap, 90% diantaranya merupakan jenis kakap putih.
Sedangkan secara nilai, produksi ikan kakan pada 2016 telah mencapai Rp 380 miliar kemudian naik menjadi Rp 1,7 triliun pada 2017. Pada 2016, sebanyak 78% produksi kakap nasional berasal dari Jawa Timur 1.602 ton, Kalimantan Timur 1.435 ton, dan Kepulauan Riau 1.292 ton.
(Baca : Genjot Produksi Ikan, Pemerintah Merilis Lagi 2 Keramba Jaring Apung)
Produksi ikan kakap putih saat ini terserap untuk ekspor dan dalam negeri. Ke depan, dengan permintaan yang semakin meningkat, KKP berupaya mendorong produktivitas ikan jenis ini salah satunya lewat program Keramba Jaring Apung (KJA) di tengah laut untuk penyebaran benih kakap putih.
“Kakap putih bisa hidup di mana saja, air laut atau air tawar,” ujarnya.
Pasar ekspor kakap putih, saat ini masih dikuasai Taiwan, Malaysia, dan Thailand. KJA akan diarahkan untuk menghasilkan ikan kakap putih berkualitas ekspor agar bisa bersaing di pasar ekspor dunia.
(Baca : Jokowi dan Susi Resmikan Keramba Ikan Tengah Laut Pertama di Indonesia)