Luhut Sebut UAE Minati Kerja Sama Pengembangan 1 Juta Vaksin dengan RI

Image title
10 Juli 2020, 08:20
Luhut Sebut UAE Minati Kerja Sama Pengembangan 1 Juta Vaksin dengan RI.
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) berbincang dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri). Luhut menyebut Uni Emirat Arab tertarik ikut mengembangkan vaksin corona bersama Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Uni Emirat Arab berminat menjajaki kerja sama pengembangan satu juta vaksin virus corona dengan Indonesia. Menurutnya, pandemi corona telah membuka mata banyak negara mengenai pentingnya kesehatan masyarakat.

 Tak hanya itu, Luhut juga menyebut beberapa negara tertarik ikut proyek riset dan inovasi vaksin corona.

"Uni Emirat Arab sangat berminat untuk bekerja sama dengan perusahaan Indonesia guna memproduksi vaksin, dengan rencana produksi hingga 1 juta vaksin per tahun. Untuk riset dan inovasi ke depan akan ada tiga negara yang akan bekerja sama,” kata dia dalam siaran pers dalam acara pembekalan orientasi calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia, di Jakarta, Kamis (10/7).

Menurutnya, saat ini terjadi perubahan dan pergolakan dunia yang sangat cepat dan dinamis seiring pandemi corona. Selain mengancam jiwa, wabah ini turut memukul sektor perekonomian sehingga dampaknya kian meluas.

(Baca: Pemerintah Targetkan Vaksin Corona RI Produksi Massal Pertengahan 2021)

Untuk menciptakan kemandirian di sektor kesehatan pemerintah telah menganggarkan dana Rp 80 triliun. Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk riset vaksin dan memproduksi alat kesehatan buatan dalam negeri.

Sedangkan untuk menangani terpuruknya ekonomi, pemerintah sangat berhati-hati dalam mengambil kebijakan. Luhut menyebut, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), bakal fokus pada tiga aspek yakni kesehatan, bantuan sosial dan stimulus ekonomi untuk pemulihan sektor swasta.

Total anggaran untuk program PEN ini adalah Rp 695.2 Triliun atau 4% dari Produk Domestik Bruto. "Segala sesuatunya memang harus berhati-hati, apalagi ini untuk masyarakat, contoh keputusan tidak melakukan karantina wilayah (lockdown) banyak pihak menilai itu adalah taktik dan strategi yang baik," kata dia.

Seperti diketahui, kasus Covid-19 baik Indonesia maupun di dunia terus meningkat secara signifikan. Jumlah kasus positif virus corona dalam negeri yang dilaporkan pemerintah kembali mencetak rekor tambahan pada Kamis (9/7) dengan 2.657 pasien baru. Sehingga total kasus corona di Indonesia hingga kini telah mencapai 70.736 orang.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...