Buka Pusat Belanja Ketiga, AEON Mall Gandeng UMKM
Pengembang mal dan pusat perbelanjaan asal Jepang PT AEON Mall Indonesia akan membuka cabang ketiganya di Sentul City, Bogor, Jawa Barat, pada 28 Oktober 2020. Perusahaan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, menyediakan ruang pelayanan dan mendukung sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Kami berupaya total dalam membantu masyarakat. Apakah dengan menghadirkan layanan publik, penjualan produk UMKM, dan banyak upaya lain yang akan kami lakukan ke depan," kata Presiden Direktur AEON Mall Indonesia Daisuke Isobe dalam pernyataan di Jakarta, Minggu (18/10).
AEON bersama Pemkab Bogor akan membangun mal pelayanan publik di dalam mal, yang akan beroperasi dengan protokol kesehatan ketat.
Bupati Kabupaten Bogor Ade Yasin mengatakan kerja sama dengan AEON Mall merupakan bagian dari langkah percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik. Hal ini untuk mendukung pertumbuhan investasi serta komitmen reformasi birokrasi.
"Nantinya, semua pelayanan perizinan, nonperizinan akan tersedia di sini, mulai dari pelayanan Disdukcapil seperti e-KTP, KK, akte kelahiran. Pelayanan paspor, samsat, PDAM, Bappenda, BPN, BJB, polres, dan DPMPTSP," ujar Ade.
AEON Mall Sentul City juga menyediakan ruang komunikasi bagi Pemkab Bogor untuk mengedukasi dan sosialisasi kebijakan kepada pengunjung pusat perbelanjaan. Seperti, menyediakan ruang berjualan dan promosi bagi pelaku UMKM binaan pemerintah kabupaten.
Untuk membantu pelaku UMKM pada masa pandemi, AEON akan menyediakan lokasi khusus untuk UMKM, termasuk membuatkan stan (booth) untuk melayani pelanggan.
Mall ini juga akan mengadakan festival UMKM selama dua bulan penuh, sebagai upaya mendatangkan pembeli kepada pelaku UMKM Bogor.
AEON Mall saat ini sudah beroperasi di dua lokasi, yakni di BSD, Tangerang (2015) dan Jakarta Garden City, Jakarta Timur (2017). Selain AEON Sentul, perusahaan juga menargetkan membuka dua gerai lainnya yakni AEON Mall Tanjung Barat, Jakarta pada 2021 dan AEON Mall di kawasan Deltamas, Bekasi, Jawa Barat setelah 2022.
Bisnis Retail dan Mal Lesu
Bisnis retail dan pusat belanja tahun ini menghapi pukulan berat akibat pandemi corona dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) DKI Jakarta dan wilayah lainnya.
Wakil Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan, pelaku usaha saat ini masih berupaya semaksimal mungkin untuk bertahan di tengah pandemi. Sebab, kegiatan usaha di pusat perbelanjaan masih belum pulih hingga saat ini.
"Tapi kalau kondisi semakin memburuk, tidak tertutup kemungkinan terpaksa akan terjadi lagi efisiensi tenaga kerja," kata Alphonzus kepada Katadata.co.id Selasa (8/9).
Pandemi Covid-19 dan kebijakan PSBB telah membuat pendapatan perusahaan pengelola pusat perbelanjaan anjlok. Perhitungan APPBI, transaksi di pusat perbelanjaan mencapai Rp 12 triliun dalam satu bulan.
Salah satu perusahaan retail yang menutup sementara gerainya akibat sepinya kunjungan konsumen PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). Pemilik jaringan retail Hypermart, Hyfresh, dan Foodmart menutup sementara 8 tokonya efek dari pandemi Covid-19.
Penutupan tersebut dilakukan di kawasan seperti Bali dan Jambi agar kerugian tidak semakin besar. "Pelanggan sangat sepi sekali dan kami selektif, kalau tidak salah ada 8 gerai yang kami tutup sementara selama massa Covid-19 ini," kata Direktur Matahari Putra Prima Herry Senjaya dalam paparan publik secara virtual, Jumat (16/10).
Salah satu alasan penutupan gerai di kawasan wisata seperti Bali, karena pelanggan dan kunjungan turis di wilayah ini sedang sepi, akibat dampak pandemi Covid-19.
"Beberapa gerai di wilayah turis itu ditutup karena turis sangat sepi di sana," katanya.
Herry mengatakan penutupan ini untuk mengeliminasi kerugian lebih lanjut karena dampak negatif Covid-19. Kondisi ini juga membuat perusahaan menunda ekspansi penambahan toko di daerah lain, dengan harapan 2021 mendatang bisa mulai kembali normal.
Dia menegaskan penutupan ini hanya bersifat sementara. Setelah pandemi berakhir, gerai-gerai ini akan dibuka kembali. "Kalau kondisi ritel dan ekonomi kembali kondusif, maka perusahaan akan kembali membuka gerai tersebut akhir tahun ini," kata Herry.
Hingga Juni 2020, Matahari Putra Prima mengoperasikan 100 gerai Hypermart, 26 gerai Foodmart, dan 10 Hyfresh untuk jenis supermarket yang berkontribusi terhadap 96% dari total penjualan. Untuk format grosir, perusahaan mengoperasikan 1 SmartClub, 64 gerai Boston, dan 14 gerai FMX yang menyumbang total 4% dari penjualan.