Menyiasati Dampak Pandemi dan Adaptasi Kebiasaan Baru

Image title
Oleh Ekarina - Tim Publikasi Katadata
6 September 2021, 17:18
Menyiasati Dampak Pandemi dan Adaptasi Kebiasaan Baru
Katadata

Pandemi Covid-19 mengubah kebiasaan dan kehidupan masyarakat dengan pola hidup baru. Berbagai perubahan muncul di masa pandemi seperti aktivitas yang dilakukan serba digital, bekerja dari rumah (work from home), virtual meeting, berbelanja online, bertransaksi non-tunai yang mengubah segala perspektif masyarakat. Tanpa disadari adaptasi terhadap kebiasaan baru yang dilakukan memberikan dampak bagi kehidupan kita saat ini.

Kebiasaan baru tersebut secara efektif langsung meningkatkan pengguna internet di Indonesia hingga 16% atau mencapai 27 juta orang ada antara tahun 2020 hingga 2021. Penetrasi internet pun melonjak menjadi 73,7% per Januari 2021.

Namun, perubahan situasi selama pandemi juga memberikan dampak bagi kesehatan mental masyarakat dan multiple stressors. Mulai dari kekhawaran akan tertular Covid-19, khawatir akan meninggal dan kehilangan anggota keluarga serta teman. Stres juga bisa diakibatkan terkena PHK dan mengalami penurunan pendapatan.

Hasil survei online bertajuk Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Kondisi Kesehatan Mental yang dilakukan SurveyMETER akhir Mei 2020 lalu menunjukkan, tingkat kecemasan dan depresi penduduk Indonesia pada masa pandemi Covid-19 relatif tinggi, yaitu 55% mengalami gangguan kecemasan dan 58% merasakan gangguan depresi.

Penduduk rentan mengalami kecemasan dan depresi adalah perempuan berusia antara 20-30 tahun dan berlokasi di wilayah dengan tingkat paparan kasus Covid-19 tinggi. 

Studi lain bertajuk The Pulse of Asia - The Health of Asia Barometer 2021 pun menyebutkan, dibandingkan dengan negara di Asia lainnya, responden di Indonesia paling banyak merasakan stres akibat Covid-19. Hal ini diduga akibat tingginya tingkat penyebaran dan angka kematian di Indonesia.

Studi kolaborasi antara Prudential Corporation Asia dan The Economist Intelligence Unit ini mengungkapkan, meski memiliki tingkat stres yang tinggi, masyarakat Indonesia justru terdorong hidup lebih aktif dan sehat. Mayoritas (42,9%) responden Indonesia melakukan setidaknya dua usaha untuk meningkatkan kesehatan mereka. Angka itu lebih tinggi dari rata-rata dari mayoritas Asia (30,9%)

Sementara itu, hanya 11% responden dari Indonesia atau lebih sedikit dibanding rata-rata di Asia (21,6%), tidak melakukan upaya apa pun untuk meningkatkan kesehatan mereka. Semangat hidup sehat ini ini juga ditunjang dengan optimisme besar, kondisi kesehatan mereka akan membaik pada 2021.

Kualitas Hidup

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...