Startup Teknologi Hijau Masih Sulit Dapat Pembiayaan, Ini Penyebabnya

Rena Laila Wuri
1 Februari 2024, 22:01
Ilustrasi, startup.
Freepik
Ilustrasi, startup.
Button AI Summarize

Koordinator Ekosistem dan Pemanfaatan TIK, Kementerian PPN/Bappenas Andianto Haryoko mengatakan startup teknologi hijau atau greentech di dalam negeri masih menghadapi sejumlah kendala. Kendala tersebut di antaranya terkait pendanaan, kebijakan, maupun regulasi.

Andinto mengatakan, perbankan dan lembaga keuangan belum dapat mengidentifikasi kategori greentech untuk penyaluran kredit. Selama ini, kata Andianto, pihak bank dan lembaga keuangan memasukkan kategori greentech ke kelompok usaha yang berisiko tinggi.

Greentech digital enterpreneur ini kalau dimasukkan ke UMKM juga sulit. Karena tidak bisa apple to apple bisa dibandingkan dengan penjual gorengan, warmindo,” kata Andianto saat Konferensi Pers “Welcoming 35 Greentech Innovators in the Greentech Entrepreneurs Network (GEN) Program", Jakarta, Kamis (1/2).

Dia mengatakan, lembaga keuangan dan perbankan pada akhirnya tidak bisa memasukkan greentech ke kategori debitur mereka. “Tidak bisa dimasukkan kemana-mana, karena belum ada kebijakan dan regulasi di dalam dunia perbankan,” ucapnya.

Ia menuturkan, sebenarnya perbankan dapat melihat kegiatan pelaku usaha greentech untuk menghitung kelayakan finansial mereka.

“Ini yang mestinya itu menjadi literasi digital kepada lembaga keuangan dan perbankan bahkan,” katanya.

Andianto mengatakan ,saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menggodok kebijakan terkait taksonomi hijau. Menurutnya, kebijakan tersebut dapat menjadi payung hukum untuk perbankan dan lembaga keuangan sehingga bisa memberikan kredit kepada para pelaku usaha greentech.

“Tentunya pemerintah harus terus mengevaluasi kebijakan dan regulasi yang betul-betul bisa fokus dan tepat sasaran untuk mempercepat akses pendanaan greentech. Jangan sampai kredit ini justu memberikan high risk karena ini tidak ada asetnya,” ujar dia

Padahal, Andianto melihat terdapat potensi greentech menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Pasalnya, digital enterpreneur temasuk greentech memegang peranan yang cukup penting.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...