Filipina Tutup Ribuan Sekolah Imbas Suhu Ekstrem, Mei Bisa Lebih Panas
Cuaca panas ekstrem melanda di wilayah Filipina hingga 50 derajat Celcius beberapa hari belakangan ini. Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration (PAGASA) memperingatkan indeksi suhu rata-rata Filipina bisa mencapai 52 derajat Celcius hingga pertengahan bulan Mei 2024.
“Kami masih berada di puncak musim kemarau dan ada kemungkinan bahwa suhu akan meningkat lebih lanjut terutama selama paruh kedua bulan Mei,” kata peramal cuaca PAGASA, Anna Clauren, dikutip dari Philstar, Senin (29/4).
Cuaca panas ekstem ini terjadi karena fenomena cuaca El Nino mengintensifkan panas yang menyelimuti negara itu pada bulan-bulan musim panas Maret hingga Mei di Filipina. Kondisi tersebut mendorong ribuan sekolah di seluruh Filipina untuk meliburkan kelasnya.
Setidaknya 3,6 juta siswa di Filipina terdampak dan banyak yang mengeluhkan panas yang tidak dibisa ditoleransi hingga mengakibatkan kulitnya terasa terbakar. Penasihat Pendidikan Dasar Save the Children Philippines, Xerxes Castro, berharap pemerintah lebih lama meliburkan kelas-kelas karena gelombang panas hingga bulan depan.
“Kami melihat rata-rata lebih dari 52 derajat Celcius, jadi kalian bisa membayangkan betapa stresnya itu bagi pelajar," kata Xerxes Castro, dikutip dari Reuters, Senin (29/4).
Menurut Save the Children Philippines, Anak-anak sangat rentan terhadap penyakit yang berhubungan dengan panas seperti pusing, muntah, dan pingsan ketika terkena panas ekstrem dengan waktu yang lama.