WWF ke-10 Jadi Momen Pertama Krisis Air Dibahas di Level Kepala Negara

Tia Dwitiani Komalasari
20 Mei 2024, 16:11
Presiden Joko Widodo (kiri) memimpin pembukaan KTT World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024).
ANTARA FOTO/Media Center World Water Forum 2024/Bayu Pratama S/tom.
Presiden Joko Widodo (kiri) memimpin pembukaan KTT World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024).
Button AI Summarize

Penyelenggaran World Water Forum (WWF) ke-10 jadi momentum pertama di mana krisis air dibahas di level kepala negara atau High Level Meeting sejak WWF pertama kali digelar. Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya peran air dalam kehidupan manusia.

Jokowi mengatakan, tata kelola air yang bermasalah dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi. Selain itu, krisis air juga berpotensi memicu perang dan menjadi sumber bencana. Oleh karena itu, Indonesia mendorong empat inisiatif konkret dalam World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Too much water maupun too little water, keduanya dapat menjadi masalah bagi dunia," kata Presiden Joko Widodo saat membuka Pertemuan Tingkat Tinggi World Water Forum ke-10, yang dihadiri 48 negara dan organisasi internasional di Bali, Senin (20/5/2024).

Dalam 10 tahun terakhir, dia mengatakan, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air dengan membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi, 2.156 km pengendali banjir dan pengamanan pantai, serta merehabilitasi 4,3 juta hektar jaringan irigasi.

Indonesia juga telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Cirata sehingga didapuk sebagai PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara. Jokowi mengatakan, World Water Forum ke-10 sangat strategis untuk merevitalisasi aksi nyata dan komitmen bersama dalam mewujudkan manajemen sumber daya air terintegrasi.

Tiga hal yang konsisten didorong Indonesia antara lain, pertama meningkatkan prinsip solidaritas dan inklusivitas untuk mencapai solusi bersama, terutama bagi negara-negara pulau kecil dan yang mengalami kelangkaan air. Indonesia juga mendorong pemberdayaan hydro-diplomacy untuk kerja sama konkret dan inovatif, menjauhi persaingan dalam pengelolaan sumber daya air lintas batas.

Bagi Indonesia, memperkuat political leadership merupakan kunci sukses berbagai kerja sama menuju ketahanan air berkelanjutan. Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan empat inisiatif baru yang diusung oleh Indonesia dalam World Water Forum ke-10 yakni penetapan World Lake Day, pendirian Center of Excellence di Asia Pasifik, tata kelola air berkelanjutan di negara pulau kecil dan penggalangan proyek-proyek air.

Air bukan sekedar produk alam, tapi merupakan produk kolaborasi yang mempersatukan kita sehingga butuh upaya bersama untuk menjaganya, pungkas Joko Widodo. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...