Kisah Sukses Chennai Rekayasa Sirkulasi Air Atasi Bencana Hidrologi

Hari Widowati
24 Mei 2024, 06:42
Salah satu kisah sukses rekayasa sirkulasi air di Chennai, India disampaikan dalam World Water Forum ke-10 di Bali.
Media Center World Water Forum 2024
Salah satu kisah sukses rekayasa sirkulasi air di Chennai, India disampaikan dalam World Water Forum ke-10 di Bali.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Rekayasa siklus air merupakan hal penting dalam mitigasi dan penanggulangan bencana hidrologi. Salah satu kisah sukses rekayasa sirkulasi air ini adalah cerita dari Chennai, India yang disampaikan di World Water Forum ke-10 di Bali.

Hal tersebut menjadi pembahasan menarik dalam World Water Forum ke-10 pada sesi rekayasa pemakaian air bertema "Implementing Circular Water and Resources Management for Food Security and Resilient Cities" di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali.

Kisah sukses di Chennai, India disampaikan oleh Eva Plannes, seorang arsitek dan peneliti dari Belanda. Eva menyebut proyek City of 1000 Tanks di wilayah berpenduduk 7,1 juta orang itu menggunakan rekayasa sirkulasi air untuk mencegah kekeringan dan banjir akibat curah hujan. 

Konsep keseimbangan air (water balance) menjadi model rekayasa agar air bisa disirkulasi secara berkesinambungan dan sesuai dengan kebutuhan penduduk. Rekayasa ini menggunakan Decentralised Nature-Based Solutions (NBS) yang memetakan pertemuan titik-titik air alami dengan lubang air berjaringan. Air kemudian akan disalurkan atau ditampung dengan pemantauan secara daring. 

"Inspirasinya datang dari sistem irigasi di pura Hindu yang mengatur saat air melimpah dan saat kekurangan air," kata Eva, yang terlibat dalam proyek kerja sama dengan pemerintah lokal dan Kerajaan Belanda. 

Pembicara lainnya, V. Srinivas Chary, mengatakan Kota Hyderabad di India mulai menerapkan konsep bangunan gedung yang ramah lingkungan melalui pemakaian air daur ulang. Air yang telah digunakan atau bahkan air kotor akan diolah dengan teknologi pemurnian dan kemudian ditampung bersama air hujan serta sumber lainnya.

Menurut Chary, teknologi daur ulang air bersih dihitung berdasarkan kapasitas penghuni atau penggunaan seperti pabrik. Dengan demikian, solusi pemenuhan kebutuhan air tidak selalu mengandalkan penyediaan air bersih yang baru dari alam. 

"Bangunan lama harus dipasang Onsite Wastewater Treatment System (OWTS) yang disesuaikan dengan kapasitas penghuni," kata Chary. 

Di Belgia, upaya penggunaan kembali air hasil daur ulang telah diimplementasikan di sejumlah kota kecil dengan menyesuaikan kondisi alam setempat. Inge Genne dari VITO, organisasi air di Belgia, mengatakan Taman Bisnis Tielt Noord berhasil merekayasa sirkulasi air dengan sistem terpadu pendaurulangan untuk pertanian. Penerapan sistem ini didukung oleh para petani lokal karena tidak memengaruhi hasil panen untuk ekspor.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...