Grup ALBA Targetkan Pabrik Daur Ulang di Kendal Beroperasi Awal 2025
PT ALBA Tridi Plastics Recycling (ALBA Tridi) tengah membangun pabrik daur ulang di Kendal Industrial Park, Jawa Tengah. Pabrik tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada Januari 2025.
"Jadi kita masih proses target komersial Januari 2025 kita rencananya comisioning di kuartal 4," ujar Direktur PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia, Dian Kurniawati saat ditemui di Kendal, Rabu (3/7).
Dian mengatakan, pabrik daur ulang tersebut dibangun di lahan seluas 2,6 hektare (ha). Nantinya saat beroperasi secara penuh, pabrik tersebut dapat memproduksi sekitar 36 ribu ton plastik Polietilena tereftalat (PET), termasuk daur ulang food grade.
"Kapasitas total output 36 ribu ton dan itu inputnya 48 ribu ton jadi kita spare sekita 25% untuk lossnya," ujarnya.
Dia mengatakan, plastik daur ulang yang diproses oleh ALBA nantinya dapat digunakan untuk membuat botol PET kembali. Botol tersebut bisa menjadi kemasan minuman baik untuk pasar Indonesia ataupun ekspor.
Dian mengatakan, pabrik ini juga menciptakan peluang kerja baru di wilayah tersebut untuk berbagai posisi teknis dan administratif yang direkrut dari orang-orang sekitar pabrik daur ulang di Kendal Industrial Park, Jawa Tengah
Investasi Rp 888 Miliar
PT ALBA Tridi Plastics Recycling (ALBA Tridi) membangun pabrik daur ulang tersebut dengan investasi sebesar US$ 60 juta atau Rp 888 miliar.
Owner dan Chairman ALBA Group Asia Axel Schweitzer mengatakan, investasi tersebut didukung oleh Asian Development Bank (ADB) yang telah menandatangani pinjaman hijau (green loan) dengan PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia (ATPRI), dan difasilitasi oleh Grup ALBA Asia yang berbasis di Hong Kong.
"Dampak sosial positif dari investasi pabrik baru senilai US$ 60 juta ini nantinya juga bisa membuka peluang sebanyak 150 pekerja baru," ujar Axel dalam acara Groundbreaking PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia, di Kendal, Jawa Tengah, Selasa (6/6).
Axel mengatakan pabrik baru ini akan dilengkapi dengan peralatan canggih yang mampu memproses botol minum Polietilena Tereftalat atau PET. Kemudian mengubahnya menjadi cacahan plastik recycle PET atau rPET dan rPET food-grade.
"Teknologi canggih ini berasal dari produsen alat terdepan di Asia dan Eropa yang bisa memproduksi sekitar 36 ribu ton PET daur ulang per tahun, termasuk PET daur ulang food-grade," kata dia