Wapres: Indonesia Jadi Salah Satu Negara dengan Capaian SDGs Tercepat di Dunia
Buat ringkasan dengan AI
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin, mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) paling cepat di dunia. Indonesia telah mencapai 62,5 persen dari target SDGs atau berada diatas rata-rata global yang hanya 17 persen.
“Ini adalah wujud dari komitmen kuat Indonesia dalam pelaksanaan SDGs,” ujarnya dalam acara SDGs Annual Confrence, di Jakarta, Senin (7/10).
Tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs merupakan indikator yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terdiri dari 17 tujuan global dengan 169 capaian yang terukur. Target tersebut memiliki tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk perdamaian, kemakmuran manusia, serta planet bumi di masa sekarang dan masa depan.
Menurut Ma'ruf, Indonesia berhasil menjaga laju pembangunan berkelanjutan meski dihadapkan dengan tantangan pandemi COVID-19. Kemajuan ini termasuk penurunan tingkat kemiskinan ekstrem dan prevalensi stunting pada balita, yang mencerminkan komitmen Indonesia dalam menjaga kesejahteraan sosial dan kesehatan masyarakat.
Dia mengatakan, Indonesia fokus menjadikan pembanguan industri hijau dan inovasi digital berkelanjutan dalam mencapai target sustainable development goals (SDGs). Industri hijau dan inovasi digital tidak hanya berfungsi untuk mendukung ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian tujuan lingkungan dan sosial.
29% Target SDGs Indonesia Keluar Jalur
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, mengatakan sebanyak 29,5 persen capaian SDGs Indonesia keluar jalur. Dari 222 indikator SDGs yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), capaian Indonesia baru mencapai 62,5 persen yang sudah sesuai jalur.
"Kita tetap harus memberikan perhatian khusus pada 29,5 persen indikator yang off track, karena stagnan bahkan memburuk," ujar Suharso.
Dia mengatakan, dunia diperkirakan membutuhkan waktu hingga 32 tahun lagi untuk mencapai seluruh target SDGs jika tidak ada upaya yang transformatif.
