Viral Kebun Binatang di Cina Dituduh Membuat Hewan Obesitas
Kebun Binatang Panzhihua di Provinsi Sichuan, Cina dituduh membuat hewan buas menjadi kelebihan berat badan atau obesitas oleh netizen. Tuduhan tersebut muncul setelah beredarnya video beruang dan macan tutul yang terlihat kelebihan berat badan viral di media sosial.
Video tersebut viral lantaran kedua hewan pemangsa tersebut terlihat sangat gemuk dan jauh dari citra yang tertanam di macan dan beruang dengan citra gesit.
Pada bulan Maret tahun ini, salah satu leopard kebun binatang tersebut menjadi viral karena penampilannya yang "chubby". Netizen membandingkannya dengan Clawhauser, seekor cheetah yang kelebihan berat badan dari film "Zootopia."
Tak lama setelah itu, beruang hitam yang kelebihan berat badan juga menarik perhatian online, dengan tanda putih di dadanya yang memberinya julukan beruang Nike.
Ilmuwan dari World Animal Protection, Sun Quanhui, menjelaskan macan tutul adalah kucing besar yang biasanya berkeliaran di area seluas puluhan kilometer persegi di alam liar. Dengan kondisi ruang terbatas di kebun binatang menyulitkan untuk memenuhi kebutuhan latihan mereka.
"Di kebun binatang, leopard tidak perlu mengeluarkan energi untuk berburu makanan atau khawatir tentang kelaparan, yang dapat dengan mudah menyebabkan kelebihan nutrisi dan kenaikan berat badan berlebihan," ujar Sun dikutip dari Newsflare, Rabu (9/10).
Beberapa netizen mengungkapkan kekhawatiran tentang kesehatan hewan-hewan yang kelebihan berat badan ini. Mereka menanyakan apakah fungsi fisik hewan-hewan tersebut mungkin menurun dan apakah mereka lebih rentan terhadap penyakit.
Merespon tanggapan miring netizen, Kebun Binatang Panzhihua menjelaskan bahwa hewan-hewan tersebut memiliki ruang terbatas untuk bergerak karena ukuran kebun binatang yang kecil. Dengan lebih banyak makanan dan aktivitas yang kurang, hewan-hewan tersebut secara bertahap menjadi kelebihan berat badan.
Kebun binatang juga menegaskan bahwa mereka tidak mengizinkan pengunjung memberi makan hewan. Mereka memasang tanda-tanda yang menyatakan, "Jangan memberi makan hewan," dan petugas yang mengingatkan pengunjung.
Selain itu, staf kebun binatang meyakinkan bahwa hewan-hewan tersebut menjalani pemeriksaan rutin oleh dokter hewan yang khusus dan memiliki diet seimbang.
"Makanan mereka tidak monoton, terdiri dari sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan suplemen. dan dalam pemeriksaan kesehatan terbaru, hewan-hewan tersebut dalam kondisi yang cukup baik," klaim staf kebun binatang.
Untuk meningkatkan aktivitas hewan, kebun binatang telah memperluas kandang leopard dengan menggabungkan dua bagian menjadi satu. Selain itu, penjaga berusaha mendorong pergerakan dengan menggantung daging lebih tinggi sehingga leopard harus melompat untuk mencapainya.
Namun, kebun binatang sampai dengan saat ini masih mencari dana untuk dapat memperluas lahan tempat tinggal hewan buas.
Sebagaimana diketahui, Biaya masuk kebun binatang adalah 2 yuan atau setara dengan Rp 4.400 per orang pada hari biasa dan 3 yuan atau setara dengan Rp 6.600 saat hari libur, dan belum ada kenaikan harga sejak 2008.