Kemenhut Lepas 4 Ekor Banteng Jawa ke Cagar Alam Pananjung Pangandaran

Image title
12 Desember 2024, 12:03
Banteng Jawa dilepasliarkan ke Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Jawa Barat.
PPID KLHK
Banteng Jawa dilepasliarkan ke Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Jawa Barat.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) melepas empat ekor Banteng Jawa (Bos javanicus javanicus) di Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Jawa Barat. Kegiatan itu bertujuan menjaga spesies Banteng Jawa dapat kembali eksis keberadaanya.

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengatakan pelepasliaran ini sebagai upaya reintroduksi satwa Banteng Jawa secara alami pernah ada di lokasi Cagar Alam Pananjung, namun pernah dinyatakan punah dilokasi tersebut.  Reintroduksi Banteng Jawa bertujuan meningkatkan populasi satwa tersebut dengan keragaman genetik yang lebih baik dari populasi terpisah yang ada di beberapa Taman Nasional di Jawa.

 "Reintroduksi ini tentu bermaksud untuk menjaga populasi banteng yang merupakan sebuah spesies yang unik yang dapat kita kembangkan kembali terutama di Pangandaran ini," ujar Raja Juli dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (12/12).

Raja Juli mengatakan Kemenhut melakukan berbagai persiapan penting untuk memastikan keberhasilan program reintroduksi. Persiapan itu seperti kajian kesesuaian habitat dan ruang untuk mengukur daya dukung serta daya tampung kawasan terhadap populasi, pemulihan ekosistem padang rumput seluas 7,12 hektare (Ha) terdiri atas 6,05 Ha di blok Cikamal dan 1,07 Ha di blok Nangorak.

Selain itu, Kemenhut juga melakukan forum grup diskusi untuk membangun dukungan publik dan masyarakat dengan meningkatkan kerjasama para pihak, pembuatan kandang habituasi, penyiapan feeding ground berupa penanaman rumput pakan dan penyiapan areal lainnya.

Satwa Banteng Jawa yang direintroduksi ke Cagar Alam Pananjung Pangandaran adalah sebanyak dua pasang. Mereka berasal dari lembaga konservasi PT Taman Safari Indonesia I Bogor sebanyak 1 individu berjenis kelamin betina, PT Taman Safari Indonesia II Prigen sebanyak 1 individu berjenis kelamin betina, dan PT Taman Safari Indonesia III Gianyar Bali sebanyak 2 individu berjenis kelamin jantan. 

 Seluruh Banteng Jawa yang direintroduksi merupakan hasil dari keberhasilan program pengembangbiakan terkontrol pada Lembaga Konservasi Umum khususnya PT Taman Safari Indonesia. 

 "Diharapkan Banteng Jawa yang direintroduksi mampu beradaptasi dan berkembangbiak di habitat barunya dan dapat membentuk populasi Banteng Jawa yang sehat di Cagar Alam Pananjung Pangandaran," ujarnya. 

Cagar Alam Pananjung Pangandaran merupakan kawasan konservasi yang memiliki luas 454,62 Ha dan ditopang oleh kawasan Taman Wisata Alam seluas 34,32 Ha. Kawasan ini berada dibawah pengelolaan Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Jawa Barat. 

Sedangkan, Banteng Jawa memiliki sebaran alami di Pulau Jawa. Saat ini populasi alami Banteng Jawa ada di Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Meru Betiri, Taman Nasional Baluran, dan Taman Nasional Alas Purwo.  

Banteng Jawa juga dapat dijumpai di beberapa Lembaga Konservasi di Indonesia terutama di Taman Safari Indonesia dan telah berhasil melakukan program pengembangbiakan. Secara kesesuaian habitat, Cagar Alam Pananjung Pangandaran sangat baik untuk tempat berkembang biak Banteng Jawa

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...