Kualitas Udara Kota Besar Indonesia Membaik, Hanya Tangsel yang Tidak Sehat

Ringkasan
- Indeks kualitas udara beberapa kota besar di Indonesia telah keluar dari zona berbahaya sejak Kamis (20/2) pagi.
- Kota Depok dan Jakarta menempati posisi teratas dengan kategori sedang (AQI 95), disusul beberapa kota lainnya dengan kategori yang sama.
- Sementara itu, kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia adalah Palangkaraya (AQI 39, kategori baik), dan kualitas udara terburuk di dunia ditempati oleh Dhaka, Bangladesh (AQI 218, sangat tidak sehat).

Indeks kualitas udara pada mayoritas kota besar di Indonesia berada pada kategori baik dan sedang pada Jumat (31/1) pagi. Hanya kota Tangerang Selatan, Banten yang berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQAir pukul 09.53 WIB, hanya Tangerang Selatan yang memiliki Indeks AQI poin diatas 100 atau masuk pada kategori tidak sehat. Tangerang Selatan mencatatkan Indeks AQI poin sebesar 116 atau masuk pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Berikut lima kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia Jumat (31/1):
- Tangerang Selatan, Banten dengan AQI poin 116 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
- Depok, Jawa Barat dengan AQI poin 100 atau berada pada kategori sedang.
- Jakarta dengan AQI poin 84 atau berada pada kategori sedang.
- Bandung, Jawa Barat dengan AQI poin 77 atau berada pada kategori sedang.
- Kota Tangerang, Banten dengan AQI poin 76 atau berada pada kategori sedang.
Kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia ditempati oleh Palangkaraya, Kalimantan Tengah dengan indeks AQI poin sebesar 52 atau berada pada kategori sedang. Sementara kota dengan kualitas udara terbersih di tingkat global ditempati oleh Kuching di Malaysia dengan indeks AQI poin sebesar 11.
Sementara kualitas udara terburuk di dunia ditempati oleh Delhi di India dengan AQI poin sebesar 358 atau masuk ke dalam kategori berbahaya.
Indeks AQI menunjukkan konsentrasi polutan udara yang menunjukkan kategori kualitas udara. Kategori baik memiliki rentang PM 2,5 sebesar 0-50. Sementara kategori sedang dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100, dan kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada pada rentang PM 2,5 101-150.
Berikutnya kategori tidak sehat dengan rentang PM 2,5 di angka 151-200, kategori sangat tidak sehat sebesar 200-299, dan kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500.
Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
Kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500 atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi manusia.