erafone Jaga Bumi Targetkan Kumpulkan 5.000 Gawai Rusak Sepanjang 2025
Ringkasan
- Erafone meluncurkan program "Erafone Jaga Bumi" untuk mengatasi limbah elektronik dengan menyediakan kotak penampungan di gerai-gerainya. Program ini menargetkan pengumpulan 5.000 gawai rusak hingga Desember 2025.
- Limbah elektronik yang terkumpul akan dikelola oleh mitra bersertifikasi dan legalitas untuk didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Erafone memastikan keamanan data pengguna dengan proses pembersihan data sebelum daur ulang.
- Program ini merupakan komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab produk dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak limbah elektronik. Edukasi dan sosialisasi kepada publik menjadi kunci keberhasilan program ini.
Membuat ringkasan dengan AI PT erafone Artha Retailindo (erafone) mengadakan program “erafone Jaga Bumi” yang mengajak masyarakat untuk peduli akan limbah elektronik atau e-waste. Program tersebut menyediakan kotak penampungan atau dropbox di beberapa gerai erafone dan menargetkan sebanyak 5.000 telepon genggam atau gawai rusak dapat terkumpul hingga Desember 2025.
Head of CSR Erajaya Group, Rezza Lazuardi Pratama, mengatakan pada tahap awal perusahaan menyiapkan 10 dropbox yang tersebar di toko erafone di Jakarta.
“Nantinya akan kita kumpulkan di lima wilayah kerja di erafone dengan mungkin kurang lebih sekitar 25-30 dropbox,” ujar Rezza dalam press conference erafone Jaga Bumi yang dihelat Katadatagreen, di Jakarta, Kamis (27/2).
Rezza mengatakan, perusahaan memastikan limbah elektronik yang berhasil dikumpulkan akan dikelola dengan baik dan dimanfaatkan agar dapat berguna untuk masyarakat. Pada program ini, erafone menggandeng beberapa mitra yang sudah memiliki kompetensi, sertifikasi dan legalitas terkait dengan pengelolaan limbah elektronik.
“Nanti mereka akan melapor juga kepada kami, dan reporting itu nanti akan kita sampaikan juga kepada pabrik melalui channel-channel yang memang sudah kita sepakati bersama,” ujarnya.
Pada pelaksanaanya, perusahaan memastikan bahwa limbah elektronik berupa telepon genggam atau smartphone telah mengalami proses pembersihan data sehingga masyarakat yang mengikuti program merasa terjamin akan data miliknya. Selain itu, erafone juga akan mengawal agar limbah elektronik yang telah dikumpulkan dapat dimanfaatkan menjadi barang lainya atau menciptakan kegiatan berbasis ekonomi sirkuler.
“Jadi tidak hanya terbatas pada penyerahan gadget kepada pihak mitra-mitra, tapi juga bagaimana memastikan produk-produk daur ulang ini bisa berdampak positif ke depannya,” ucapnya.
Rezza mengatakan inisiatif ini telah dilaksanakan sejak 2023 pada tataran internal perusahaan dan merambah ke masyarakat pada 2024. Program ini mendapatkan sambutan yang cukup meriah dari publik.
"Dalam waktu kurang dari 4 bulan, saat itu program ini berhasil mengumpulkan hampir sekitar 1.800 gadget,” ujarnya.
Chief Human Capital, Legal, General Affairs, and CSR Erajaya Group, Jimmy Peranginangin, mengatakan program ini dilaksanakan sebagai komitmen perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang berbasis dengan tanggung jawab produk dan pengelolaan limbah.
“Program ini di sisi lain juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup dan mengurangi dampak perubahan iklim,” ujar Jimmy.
Jimmy mengatakan pengetahuan dan kesadaran pelanggan dan masyarakat terhadap dampak limbah elektronik sangat penting dalam menentukan keberhasilan program ini. Karena itu, ia berharap program ini tidak terbatas hanya pada penempatan dropbox e-waste yang ada di beberapa toko retail erafone, namun juga komunikasi, sosialisasi, dan edukasi yang secara berkelanjutan kepada pelanggan dan masyarakat.
Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.
