Semen Merah Putih Gunakan Sampah Sebagai Bahan Bakar Alternatif
PT Cemindo Gemilang Tbk atau Semen Merah Putih mengklaim berhasil menurunkan emisi dari kegiatan produksi semen dengan menggunakan barang yang sudah tidak terpakai atau sampah. Penggunaan sampah tersebut berhasil menekan konsumsi bahan bakar.
GM Sales & Marketing Semen Merah Putih, Oza Guswara, mengatakan Semen Merah Putih menggunakan teknologi sistem pemulihan panas limbah atau waste heat recovery system (WHRS) yang berhasil mengurangi konsumsi energi hingga 19 persen di tahun 2023.
"Kami mengganti energi kita selama dengan bahan alternatif, seperti sekam padi, sepatu-sepatu bekas, karet, mengganti energi yang kita biasa pakai dari batu bara," ujar Oza dalam diskusi, di Jakarta, Kamis (12/12).
Oza mengatakan inovasi yang perusahaan lakukan adalah harus berkelanjutan, bukan terbatas kepada produk tetapi juga proses produksi dan teknologinya.
Untuk mencapai target net zero emission (NZE), perusahaan juga mengganti armada truk dan forklift bertenaga diesel dengan listrik. Langkah ini diproyeksikan akan mengurangi emisi CO2 dari operasi logistik hingga lebih dari 10 persen pada 2024.
"Kemudian di logistiknya juga kita juga di semen merah putih udah mencoba untuk lebih green dimana truk-truk kita yang beroperasi ditambang, itu menggunakan electric vehicle," ucapnya.
Dia mengatakan, perusahaan juga meluncurkan produk semen Non Ordinary Portland Cement (OPC) atau non-OPC yang lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan produk serupa.
"Semen hijau, semen hidrolis itu emisi karbon yang dikeluarkan selama proses produksinya itu lebih rendah sekitar 15-20 persen dibanding dengan OPC yang ada di pasar sekarang," ujarnya.