Startup LindungiHutan Sudah Tanam Lebih Dari 805 Ribu Pohon
Startup asal Kota Semarang, LindungiHutan, sejak 2016 telah menjadi platform crowdplanting atau penggalangan dana online untuk konservasi hutan dan lingkungan. Hingga saat ini, LindungiHutan telah berkolaborasi dengan 517 mitra untuk menanam lebih dari 805 ribu pohon di 50 lokasi penghijauan.
CEO LindungiHutan Miftachur Robani (Ben) mengatakan LindungiHutan memiliki tujuan untuk menjaga hutan di Indonesia. "Setiap tahun kami memiliki pendekatan dan cara pandang baru yang berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan kami akan melangkah sejalan dengan tujuan kami," ujar Ben, dalam keterangan tertulis.
Hutan sebagai paru-paru dunia memainkan peran sentral bagi kehidupan. Hutan memberikan manfaat kepada lingkungan sebagai penjaga keseimbangan ekosistem, penyerap karbon, hingga peredam perubahan iklim dan pemanasan global.
Manfaat hutan tidak terbatas pada lingkungan saja. Hutan juga berdampak pada manusia karena hutan menyediakan oksigen untuk bernapas, sumber pangan untuk kebutuhan sehari-hari, melindungi dari risiko bencana alam, hingga memberikan jasa lingkungan yang dapat dimanfaatkan manusia. Oleh karena itu, LindungiHutan ingin menjaga dan melestarikan hutan sebagai pilar dalam kehidupan yang berkelanjutan.
LindungiHutan menginisiasi berbagai program konservasi hutan yang melibatkan masyarakat, organisasi atau komunitas, brand (jenama), perusahaan, dan pemerintah untuk mencapai tujuannya.
"Tahun ini, kami menyediakan berbagai program kerja sama seperti #PilihLestari, TreeshBash, Sedekah Pohon, ESG Program, Imbangi, Rawat Bumi, UniversiTree, Jaga Hutan, Hutan Merdeka, Musim Penghijauan, hingga Harapan Hutan," kata Ben. Selain itu, LindungiHutan juga memiliki program tahunan bernama CorporaTree, CollaboraTree, dan Konsultasi Karbon.
Ben mencontohkan kolaborasi LindungiHutan bersama produsen kosmetik Somethinc telah menanam 101.700 pohon berjenis mangrove, trembesi, cemara laut, dan alpukat. Pohon-pohon itu disebar di beberapa lokasi penghijauan, antara lain di Semarang, Kalimantan Barat, Bekasi, Kendal, Brebes, Lumajang, Kepulauan Seribu, dan Cirebon.
