Kemenko Marves: Geopark Meratus Layak Jadi UNESCO Global Geoparks
Geopark Meratus di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang saat ini masih berstatus sebagai geopark nasional layak mendapatkan status sebagai UNESCO Global Geoparks (UGGp). Hal tersebut diungkapkan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
"Melihat antusiasme dan persiapan dari Badan Pengelola Geopark Meratus (BPGM), saya optimistis Geopark Meratus segera berstatus UGGp tahun depan," ujar Rustam Efendi, Sekretaris Departemen Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kemenko Marves, dalam kunjungan lapangan pravalidasi Geopark Meratus di Banjarbaru, Kalsel, Kamis (30/5).
Rustam, yang juga Ketua Tim Komita Nasional Geopark Indonesia (KNGI), mengunjungi beberapa situs geopark mulai 30 Mei hingga 1 Juni mendatang. Adapun tim UNESCO akan datang pada Juli 2024 untuk melakukan validasi lapangan.
"KNGI datang dengan full team mewakili semua komisi sebagai bentuk dukungan penuh. Ini menjadi harapan besar agar pengajuan Geopark Meratus menjadi UGGp dapat segera terwujud," ujarnya.
Menurut Rustam, tim KNGI juga mengajak para pakar untuk memberikan catatan khusus sebagai bahan koreksi dan masukan bagi pengelola situs-situs geopark di Indonesia. "Hari terakhir nanti akan kami evaluasi semua hasil kunjungan lapangan. Kami pertimbangkan masukan dari tim pakar, sehingga saat tim UNESCO datang, hasilnya sesuai dengan harapan kita," kata Rustam.
Ketua Harian BPGM Hanifah Dwi Nirwana mengatakan 50 situs yang menjadi bagian dari Geopark Meratus, yang terbentang di enam kabupaten/kota, disiapkan sebaik mungkin untuk menghadapi penilaian tim UNESCO. "Mudah-mudahan dengan pertemuan seluruh pihak hari ini dapat memberikan hasil sebelum tim UNESCO datang mengevaluasi Geopark Meratus untuk menuju UGGp," kata Hanifah.
Berdasarkan keterangan di situs UNESCO Digital Library, tahun ini tim badan PBB ini akan melakukan evaluasi pada Geopark Meratus di Kalsel dan Geopark Kebumen di Jawa Tengah. UNESCO juga menerima 18 usulan UNESCO Global Geopark baru dari negara-negara lain, misalnya Geopark Mount Kilimanjaro dari Tanzania, serta beberapa geopark dari Brasil, Kanada, Cina, Italia, Meksiko, Maroko, hingga Norwegia dan Vietnam.