Naik 540%, DBS Kucurkan Dana Berkelanjutan Rp 6,1 Triliun Pada 2023

Image title
11 Juli 2024, 12:51
Gedung Bank DBS
Dok DBS
Button AI Summarize

PT Bank DBS Indonesia mencatat telah  mengucurkan pendanaan berkelanjutan untuk nasabah korporasi sebesar Rp 6,1 triliun sepanjang 2023. 

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong, mengatakan jumlah penyaluran kredit terkait Environmental, Social, and Governance (ESG) tersebut meningkat lima kali lipat atau 540 persen dari realisasi Rp 1,1 triliun pada 2022. Penyaluran tersebut juga melampaui target Rp 1,3 triliun.

“Kredit terkait ESG Bank DBS Indonesia pada 2023 setara dengan 9,61 persen dari total portofolio pinjaman yang mencapai Rp 63,44 triliun,” ujar Lim Chu dalam keterangan yang diterima, Kamis (11/7).

Pada 2024, Lim Chu mengatakan, DBS Indonesia melanjutkan akselerasi penyaluran dana kredit terkait dengan ESG. Pada semester pertama 2024, komitmen dilakukan melalui penyaluran dana sosial melalui Uncommitted Revolving Credit Facility sebesar Rp 1 triliun kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam program MEKAAR.

Selain itu, Bank DBS Indonesia juga memberikan fasilitas kredit sebesar US$10 juta kepada PT Indo-Rama Synthetics Tbk. (INDR).

Dana Hibah Social Enterprise

Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation Business for Impact Grant Award juga memberikan dana hibah kepada social enterprise (SE) atau pelaku usaha di bidang sosial terpilih untuk memperluas jangkauan dan dampak keberlanjutannya pada aspek ESG.

Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika, mengatakan setiap SE yang mendapatkan dana hibah tersebut menjadi pendorong untuk menjawab berbagai tantangan sosial dan lingkungan di Indonesia. Hal itu sekaligus mendukung Social Development Goals (SDG) yang dicanangkan oleh PBB.

Mona mengatakan, sejumlah masalah seperti pengelolaan sampah, sustainable fashion, pemberdayaan perempuan, peningkatan kesadaran akan polusi udara merupakan beberapa fokus dari para SE tersebut. Pada 2023, program DBS Foundation Business for Impact Grant Award menerima lebih dari 2.000 pelamar dari enam negara di Asia, dengan 181 di antaranya berasal dari Indonesia.

"Sebagai hasilnya, empat SE asal Indonesia, yakni Magalarva, Liberty Society, Plana, dan Nafas terpilih sebagai pemenang,” ujar Monika.

Salah satu penerima bantuan tersebut adalah Magalarva yang mendapatkan dana hibah sebesar S$ 200.000 atau Rp 2,4 miliar (kurs Rp 12.041/Dolar Singapura).

Magalarva merupakan sebuah perusahaan rintisan atau startup yang menggunakan metode untuk mengolah sampah organik atau sisa makanan dengan memanfaatkan larva lalat black soldier fly. Sampah organik tersebut menjadi makanan bagi larva lalat sehingga tumbuh besar dan banyak.

Nantinya, larva lalat tersebut dapat dijual kembali sebagai salah satu pakan ternak mulai dari bebek, ayam, hingga penghobi ikan hias.  Dengan demikian, metode itu pun bisa mendapatkan keuntungan sekaligus mengelola sampah.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...