SMBC Indonesia Dukung Net Zero Emission, Kelola Pendanaan Hijau Rp 7,9 Triliun

Nur Hana Putri Nabila
3 Desember 2024, 19:53
Net zero emission
123RF.com/Dilok Klaisataporn
Indonesia menetapkan target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT Bank SMBC Indonesia Tbk (BTPN) dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) mendukung transisi energi demi mengejar net zero emission di Indonesia. Direktur Utama SMBC Indonesia, Henoch Munandar, menyampaikan pihaknya siap mendukung upaya transisi menuju net zero emission dengan memanfaatkan pengalaman dari SMBC global. 

Selain itu, Henoch mengatakan SMBC Indonesia juga mendapatkan dukungan dari lembaga-lembaga multinasional, termasuk menjadi bank pertama yang menerima kepercayaan dari AFC senilai US$ 500 juta atau setara Rp 7,96 triliun. Menurut Henoch dana tersebut digunakan untuk mendukung portofolio proyek hijau dan sosial di Indonesia. 

Perusahaan menurut dia juga menawarkan solusi bagi nasabah korporasi yang ingin beralih ke energi terbarukan atau melakukan transisi energi. “Dengan bekerja sama dengan kami di SMBC dengan dukungan SMBC global, ini salah salah satu contoh,” kata Henoch kepada wartawan di Jakarta, Selasa (3/12). 

Ia pun menambahkan, langkah tersebut merupakan bagian dari skema pendanaan berkelanjutan yang diterapkan oleh SMBC Indonesia. Menurutnya, hal ini sudah menjadi praktik umum di industri perbankan. 

Ia juga menyebutkan pihaknya terus mengantisipasi berbagai dinamika pasar. Sebagai institusi keuangan, SMBC Indonesia mempersiapkan berbagai sumber pendanaan, termasuk menerbitkan obligasi menjadi salah satu alternatif yang dipertimbangkan.

Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah forum G20 mengatakan Indonesia optimistis dapat mencapai nol emisi bersih (net zero emission) sebelum tahun 2050. Dengan komitmen ini, Indonesia akan mencapai NZE satu dekade lebih awal dari yang ditargetkan sebelumnya. 

Prabowo juga mengatakan Indonesia berencana untuk menghentikan semua pembangkit listrik tenaga batu bara dan bahan bakar fosil dalam 15 tahun ke depan, lebih cepat dibandingkan dengan target sebelumnya yaitu tahun 2056. Prabowo menyebut Indonesia akan membangun 75 gigawatt (GW) pembangkit listrik terbarukan dalam 15 tahun ke depan. Ia menggemakan komitmen yang disampaikan oleh utusannya pada pertemuan iklim COP29 minggu lalu. 

 “Kami juga terletak di sepanjang garis khatulistiwa, oleh karena itu kami memiliki lebih dari cukup sinar matahari untuk bahan bakar energi berbasis matahari,” ujar Prabowo pada forum G20 di Brasil, pada Rabu (20/11), seperti dikutip dari Reuters. 

Prabowo sangat optimistis Indonesia bisa mencapai NZE sebelum 2050 karena Indonesia memiliki sumber-sumber energi terbarukan yang melimpah. Indonesia merupakan salah satu penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia dan pengekspor batu bara termal terbesar di dunia. 

Namun, Indonesia juga merupakan rumah bagi hutan hujan terbesar ketiga di dunia. Kapasitas daya terpasangnya di Indonesia saat ini adalah lebih dari 90 GW, dengan lebih dari setengahnya ditenagai oleh batu bara dan kurang dari 15% oleh energi terbarukan.




Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...