RDPT Adalah Jenis Reksadana, Berikut Keuntungan dan Kerugiannya

Dwi Latifatul Fajri
10 Juni 2022, 14:28
RDPT adalah
Unsplash/Towfiqu Barbhuiya
Ilustrasi, menghitung investasi.

Reksadana Pendapatan Tetap atau RDPT, adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari pemodal profesional. Melalui manajer investasi, dana tersebut akan dikelola pada instrumen surat utang (obligasi).

RDPT termasuk produk reksadana yang menarik untuk investor pemula. Ada berbagai 4 jenis produk reksadana seperti reksadana pasar uang (RDPU), reksadana pendapatan tetap (RDPT), reksadana campuran (RDC), reksadana saham dan indeks (RDS atau RDI).

RDPT termasuk produk andalan yang sesuai dengan profil risiko konservatif, yakni investor yang mengincar produk investasi yang relatif stabil, dan berisiko rendah.

Pengertian RDPT

Berdasarkan OJK Nomor 47 /POJK.04/2015 Tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka, RDPT adalah reksadana yang melakukan investasi paling sedikit 80% dari nilai aktiva bersih. Nilai aktiva ini dalam bentuk efek bersifat utang.

Contoh efek bersifat utang yaitu obligasi atau surat utang. Jatuh tempo surat utang ini setahun atau lebih yang diterbitkan pemerintah atau korporasi.

Dibanding Reksadana Pasar Uang (RDPU), tingkat risiko RDPT lebih tinggi. Tetapi, tingkat risiko dan hasil keuntungan lebih rendah dari reksadana saham.

Investor pemula yang memilih profil konservatif (aman) dapat memilih RDPT dan RDPU. Jangka waktu RDPT adalah 1 sampai 3 tahun. RDPT juga digunakan sebagai pilihan untuk diversifikasi investasi.

Keuntungan RDPT

Mengutip dari ojk.go.id, potensi keuntungan berbanding lurus dengan tingkat risiko. Imbal hasil RDPT pertahun sekitar 7% sampai 8%, bahkan bisa mencapai 9%. Keuntungan RDPT ini lebih tinggi dibanding RDPU sekitar 4-7% per tahun.

Keuntungan lebih tinggi ini membuat RDPT lebih unggul dari RDPU. Berikut keuntungan memilih RDPT:

  1. Pengelolaa RDPT diawasi dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
  2. Dana dikelola langsung oleh manajer investasi yang profesional dan memiliki izin dari OJK
  3. Modal untuk investasi terjangkau. Anda bisa melakukan pembelian minimal Rp 10 ribu untuk transaksi online.
  4. Dana dapat dicairkan dan ditarik sewaktu-waktu ketika hari kerja
  5. Peluang untung lebih besar seiring perkembangan nilai aktiva bersih (NAB) reksadana
  6. Imbal hasil RDPT bebas pajak, berbeda dengan deposito yang dikenakan pajak PPh sebesar 20%

Cara Menghitung RDPT

Seseorang mulai berinvestasi sebesar RP 1.000.000 pada reksadana A. Harga per unit sebesar Rp 1.000. Maka unit penyertaan yang didapatkan 1.000 unit. Dua tahun kemudian harga NAB naik menjadi Rp 1.200 per unit. Maka keuntungan yang didapatkan yaitu:

1.000 unit x RP 1.200
= Rp 1.200.000
= Rp 1.200.000- Rp 1.000.000
= Rp 200.000

Jadi, orang tersebut mendapatkan untung sebesar Rp 200.000 atau 20% dari membeli RDPT.

Kekurangan RDPT

Meski memiliki beberapa kelebihan, RDPT juga memiliki kelemahan. Risiko penurunan harga surat utang akan mempengaruhi nilai unit. Berikut kelemahan RDPT yang perlu diketahui:

  1. Dana investasi tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Penyebabnya karena dana tersebut bukan produk perbankan.
  2. Bisa terjadi risiko wanprestasi yang muncul ketika perusahaan asuransi mengasuransikan kekayaan reksadana. Jika tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai, dapat menyebabkan penurunan NAB
  3. Jika terjadi risiko likuiditas, investor banyak yang mencairkan reksadana. Hal ini menyebabkan manajer investasi menyediakan uang tunai.

Itulah penjelasan mengenai kekurangan, kelebihan, dan cara menghitung reksadana pendapatan tetap. Perlu diketahui, RDPT cocok untuk anda yang ingin menabung jangka menengah. Anda bisa membeli RDPT untuk 2 sampai 5 tahun kedepan.

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...