Pembiayaan Berkelanjutan, Definisi, Prinsip, dan Manfaat Menerapkannya

Image title
Oleh Risma Kholiq - Agung Jatmiko
7 Februari 2024, 12:53
Pembiayaan Berkelanjutan
Freepik
Ilustrasi, pembiayaan berkelanjutan.
Button AI Summarize

Pembiayaan berkelanjutan telah muncul sebagai alat penting dalam mengatasi tantangan global, mulai dari perubahan iklim hingga kesenjangan sosial. Ketika lembaga keuangan dan investor semakin menyadari pentingnya menyelaraskan kegiatan mereka dengan tujuan keberlanjutan, konsep ini menjadi semakin penting.

Dengan mengarahkan modal ke proyek dan inisiatif yang memprioritaskan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola, pembiayaan berkelanjutan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga bumi dan mendorong keadilan sosial.

Di era yang ditandai dengan meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan dan kesenjangan sosial, pembiayaan berkelanjutan muncul sebagai katalis perubahan positif di sektor keuangan. Pendekatan pendanaan ini melampaui model tradisional yang berorientasi pada keuntungan, menekankan pada integrasi pertimbangan lingkungan, sosial, dan tata kelola ke dalam keputusan investasi.

Berikut ini ulasan mengenai pengertian pembiayaan berkelanjutan, dan manfaat penerapannya, serta apa saja keuntungan atau benefit yang didapatkan suatu negara yang menerapkan model pembiayaan ini pada industri keuangannya.

Pembiayaan Berkelanjutan
Pembiayaan Berkelanjutan (Freepik)

Definisi Pembiayaan Berkelanjutan

Pembiayaan berkelanjutan mengacu pada praktik dan mekanisme keuangan yang mendukung keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ini melibatkan pengarahan sumber daya keuangan untuk proyek, investasi, dan aktivitas yang mendorong pembangunan berkelanjutan jangka panjang sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat.

Pembiayaan berkelanjutan mencakup berbagai pendekatan, antara lain termasuk obligasi ramah lingkungan, investasi berdampak, pinjaman yang bertanggung jawab, dan perbankan yang beretika. Tujuannya, adalah untuk menyelaraskan aktivitas keuangan dengan tujuan keberlanjutan, seperti mengurangi emisi karbon, mendorong keadilan sosial, dan melestarikan sumber daya alam. Semua ini dilakukan untuk menciptakan perekonomian yang lebih berketahanan dan adil bagi generasi mendatang.

Konsep pembiayaan berkelanjutan tidak memiliki satu titik awal yang jelas dalam sejarahnya. Namun, ada perkembangan penting dalam kesadaran akan pentingnya memasukkan faktor-faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan dalam pengambilan keputusan finansial.

Ilustrasi pembiayaan berkelanjutan
Ilustrasi pembiayaan berkelanjutan (123rf.com/warat42)

Beberapa tonggak penting dalam perkembangan pemikiran tentang pembiayaan berkelanjutan, antara lain:

  • Awal 1960-an hingga 1970-an: Pada periode ini, kesadaran akan dampak lingkungan mulai meningkat, terutama setelah terjadi bencana lingkungan seperti kebocoran minyak Exxon Valdez pada tahun 1989.
  • 1990-an: Konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) mulai mendapat perhatian lebih luas. Banyak perusahaan mulai memperhitungkan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan mereka.
  • 2000-an: Munculnya prinsip-prinsip investasi bertanggung jawab atau responsible investment, dan konsep pembangunan berkelanjutan semakin memperkuat kesadaran akan pentingnya memasukkan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, and governance (ESG) dalam pengambilan keputusan investasi.
  • 2010-an: Terjadi peningkatan signifikan dalam praktik pembiayaan berkelanjutan, termasuk penerbitan green bonds, peningkatan jumlah investor yang memperhatikan faktor ESG, dan adopsi prinsip-prinsip pembiayaan berkelanjutan.

Meskipun tidak ada titik awal yang jelas, perkembangan ini menunjukkan evolusi pemikiran dan praktik menuju pembiayaan yang lebih berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Prinsip-prinsip Pembiayaan Berkelanjutan

Pembiayaan Berkelanjutan
Pembiayaan Berkelanjutan (Freepik)

Prinsip-prinsip pembiayaan berkelanjutan memberikan pedoman bagi lembaga keuangan, investor, dan dunia usaha untuk menyelaraskan praktik mereka dengan tujuan keberlanjutan. Beberapa prinsip utama konsep pembiayaan ini, antara lain:

1. Integrasi ESG

Memasukkan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG ke dalam proses pengambilan keputusan investasi untuk menilai risiko dan peluang.

2. Perspektif Jangka Panjang

Mempertimbangkan dampak jangka panjang dari keputusan keuangan terhadap faktor lingkungan, sosial, dan ekonomi.

3. Transparansi dan Pelaporan

Memberikan informasi yang transparan mengenai kinerja dan dampak ESG kepada pemangku kepentingan dan memastikan pelaporan yang akurat dan tepat waktu.

4. Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat lokal, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah, untuk memahami kekhawatiran mereka dan memasukkan perspektif mereka ke dalam proses pengambilan keputusan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...