Kasus Pengemudi Arogan, Ini Sejarah Fortuner dan Pajero di Indonesia
Seorang pengendara Fortuner merusak mobil Brio kuning di Senopati, Jakarta Selatan, pada Minggu dini hari (12/2). Tak hanya itu, ia juga terlihat mengambil senjata plastik airsoft gun serta pedang anggar.
Sehari kemudian, polisi langsung menetapkan pengemudi mobil Fortuner itu, Giorgio Ramadhan, sebagai tersangka. Pria berusia 24 tahun tersebut diancam dengan Pasal 406 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang perusakan dan Pasal 335 KUHP tentang ancaman kekerasan.
Kasus pengemudi mobil jenis sport utility vehicle (SUV) yang arogan tidak hanya ditemukan di Fortuner tapi juga Pajero Sport. Akhir tahun lalu, seorang pengendara Pajero mengacungkan senjata tajam ke pengendara mobil lain saat melintas di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Director Training Safety Defensive Consultant Sony Susmana mengatakan, sikap pengendara SUV seperti itu bukanlah stigma belaka. Menurut dia, jenis mobil mempengaruhi karakter pengemudinya, meski tidak secara langsung.
“Dimensi kendaraan yang besar membuat pengemudinya merasa aman. Adanya kabin yang kokoh artinya tidak terjangkau oleh pengemudi lain,” kata Sony dilansir dari Kompas beberapa waktu lalu.
Fortuner Masuk Lebih Dulu ke Indonesia
Meski merek dagang Fortuner berada di bawah naungan Toyota asal Jepang, awalnya produksinya di Thailand. Mobil ini kemudiandiimpor secara utuh alias completely built up (CBU) oleh Toyota-Astra Motor (TAM) Indonesia pada 2005.
Hanya berselang dua tahun, Fortuner akhirnya masuk ke Indonesia dalam komponen lengkap yang belum dirakit. Sistem ini dikenal dengan nama completely knock-down alias CKD.
Setelah lima tahun diproduksi di Negara Gajah Putih, pabrik perakitan di Bangkok justru ditutup. Keadaan ini pun dimanfaatkan pihak TAM untuk menggarap Fortuner secara lokal. Akhirnya, sejak 2010 mobil Fortuner versi mesin bensin diproduksi di Karawang, Jawa Barat.
Dalam laman Astra, Fortuner generasi kedua muncul pada 2012, tujuh tahun sejak meluncur di Indonesia. Sayangnya, bila dibandingkan dengan Pajero, generasi kedua ini hanya mengalami perubahan minor, yakni facelift tampilan. Sedangkan Pajero muncul dengan teknologi variable geometry turbocharger alias VNT.
Pada 2014, Toyota menghadirkan Fortuner versi TRD Sportivo. Mobil ini diklaim memiliki tampilan lebih sporty. Hingga pada 2016, Fortuner mengalami perombakan besar, baik dari eksterior, interior, hingga mesinnya.
Pajero, Penantang Fortuner di Sektor Mobil SUV
Empat tahun lamanya Fortuner bercokol di penjualan SUV Indonesia, lalu Pajero muncul pada 2009. Padahal, mobil ini sudah diproduksi sejak 1996 di Negara Sakura.
Sama halnya dengan Fortuner, Pajero pertama kali didatangkan ke Indonesia dari pabrikan di Thailand. Mobil rancangan Mitsubishi ini disambut dengan baik pada 2009 hingga meraih lebih dari 38 penghargaan. Dari sinilah, persaingan antara Fortuner dan Pajero dimulai
Dengan ramainya sambutan itu, Pajero pun mengeluarkan pilihan baru pada 2011, yaitu Mitsubishi Pajero Sport VGT. Dengan teknologi VGT yang disematkan di namanya, mobil ini lebih bertenaga dan hemat bahan bakar dari pendahulunya.
Perubahan minor pun dilakukan pada 2013, dengan model facelift perdana yang memunculkan grill dengan garis horizontal. Bumper mobil pun direvisi dengan penambahan desain garis, serta mika lampu belakang sein menggunakan reflektor bening.
Pajero Sport akhirnya diproduksi di Indonesia pada akhir 2017 dengan varian Dakar Ultimate dan Exceed. Tapi dua tahun kemudian, Pajero Sport tidak dibuat di Tanah Air, karena berbagi dengan Mitsubishi Xpander yang memiliki permintaan lebih tinggi.
Persaingan Fortuner dan Pajero di Angka Penjualan
Baik Fortuner dan Pajero memiliki tampilan yang mirip, yakni sasis tangga khas mobil komersial dengan konfigurasi tujuh penumpang. Namun, berdasarkan data dari penjualan mobil Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia alias Gaikindo per 2022, dua SUV ini memiliki segmentasi pasar yang berbeda.
Keduanya memang memiliki produk di sistem penggerak 4x4 dan 4x2, tapi kapasitas mesin alias cc-nya berbeda. Pada sistem penggerak 4x2 dan kapasitas mesin 1501 cc sampai 2500 cc, misalnya, Fortuner menguasai 1,28% penjualan total pada 2022. Sedangkan Pajero lebih tinggi, di angka 19,97%.
Namun, Fortuner menang telak di sistem penggerak 4x,2 dan kapasitas mesin lebih dari 2501 cc dengan porsi penjualan 92,3%. Hal ini disebabkan Pajero tidak memiliki produk di spesifikasi tersebut.
Beralih ke sistem penggerak 4x4, Pajero masih tetap unggul. Kedua mobil ini sama-sama dijual dengan kapasitas mesin 1501 cc sampai 2500 cc. Pajero menguasai 56,8% penjualan, sedangkan Fortuner di angka 26,6%.