Angka TBC Tertinggi Kedua, Pemerintah Fokus Penanganan di Tempat Kerja

Image title
27 Maret 2023, 19:54
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) memimpin rapat terbatas (ratas) mengenai percepatan eliminasi Tuberkulosis (TBC) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/7/2020).
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Pool/foc.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) memimpin rapat terbatas (ratas) mengenai percepatan eliminasi Tuberkulosis (TBC) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Dalam peringatan TBC sedunia yang jatuh setiap 24 Maret, Indonesia 'merayakan' sebagai penyumbang jumlah pengidap penyakit tuberkulosis (TBC) kedua terbanyak di dunia dengan estimasi jumlah kasus baru sebesar 969 ribu kasus dan 144 ribu kematian dalam satu tahun. Berdasarkan Global TB Report 2022 yang dirilis oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus TBC terbanyak pada kelompok usia 25 sampai 34 tahun.

Di Indonesia jumlah kasus TBC terbanyak yaitu pada kelompok usia produktif terutama pada usia 45 sampai 54 tahun. Usia tersebut merupakan usia produktif kerja. Sebab itu, pemerintah memfokuskan pengendalian TBC bagi pekerja melalui Permenkes nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan TBC dan Permenaker nomor 13 tahun 2002 tentang Penanggulangan TBC di Tempat Kerja.

DETEKSI TUBERKULOSIS DI TANGERANG
DETEKSI TUBERKULOSIS DI TANGERANG (ANTARA FOTO/Fauzan/aww.)


Profil Kasus TBC di Indonesia

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi mengatakan jumlah kasus TBC sensitif obat berdasarkan jenis pekerjaan tahun 2022 paling banyak diidap oleh buruh dengan jumlah 54.800 orang. Profesi petani dan wiraswasta menempati posisi selanjutnya dengan jumlah berturut-turut 51.900 kasus dan 44.200 kasus.

Sementara itu, untuk kasus TBC resisten obat berdasarkan jenis pekerjaan pada 2022 terbanyak ditemukan pada pasien berprofesi wiraswasta dengan jumlah 751 orang, buruh 635 orang, dan pegawai swasta BUMN atau BUMD berjumlah 564 orang.

Ia menyampaikan angka keberhasilan pengobatan TBC sensitif obat di Indonesia pada 2022 sebanyak 85%. Penyumbang terbanyak angka keberhasilan ini adalah pasien dengan profesi sebagai tenaga profesional medis, disusul oleh tenaga profesional non medis 78%, dan PNS sebanyak 73%, kemudian disusul oleh profesi lainnya.

Sementara itu, angka keberhasilan pengobatan TBC resisten obat di Indonesia pada 2022 berada di angka 55%. Sama seperti profil keberhasilan pasien resisten obat sebelumnya, penyumbang keberhasilan tertinggi pada kasus TBC resisten obat adalah pasien dengan latar belakang tenaga profesional medis, yang menyumbang angka 75%.

Keberhasilan ini diikuti oleh pasien berlatar belakang profesi tenaga profesional non medis sebesar 67%, dan pasien berprofesi pengajar atau dosen sebesar 66%. "Edukasi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengobatan TBC," kata dia dalam konferensi pers hari TBC Sedunia, Jumat (17/3).

WHO dalam Global Report yang dirilis pada (27/10/2022) itu menyebutkan Indonesia sebagai salah satu dari tiga negara yang menyumbang pengurangan kasus terbesar pada 2020. Ketiga negara itu adalah India, Indonesia, Filipina, dengan jumlah pengurangan kasus ketiganya mencapai 67% dari jumlah pengurangan global.

Meski begitu, Indonesia menjadi salah satu negara dengan beban terbesar yang disebabkan tingginya angka penderita TBC, menyumbang 9,2% dari angka pasien TBC global. Selain itu, jumlah pasien TBC yang terkait dengan HIV dan pasien TBC yang mengalami resistensi obat atau multidrug resistant (TB MDR) juga tergolong tinggi.

Dalam wilayah saling bertumpang-tindih beban ini, Indonesia berada satu area dengan Cina, India, Myanmar, Filipina, Afrika Selatan, Zambia, Nigeria, Mozambik, dan Republik Demokratis Kongo. Ethiopia dan Kenya yang sebelumnya dikategorikan berada di wilayah ini, sudah berhasil keluar dari 30 teratas negara dengan beban overlap tertinggi, dan digantikan posisinya oleh Mongolia, Nepal, dan Zambia.


Penanganan TBC di Indonesia

Tingginya kasus TBC yang resisten obat menyebabkan Indonesia harus bekerja ekstra keras untuk menjaga tingkat keberhasilan pengobatan. "Kalau TB sensitif obat, minimal enam bulan, sementara untuk resisten obat minimal satu tahun," kata Imran.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...