Profil Partai Perindo, Diajak Berkoalisi oleh Prabowo Subianto
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto mengajak Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo berkoalisi dalam Pemilu 2024. Ajakan ini terjadi saat keduanya bertemu di kediaman Hary, kawasan Jakarta Selatan, selama satu jam.
“Kami terbuka untuk Perindo kalau mau dukung atau mau gabung (ke) dalam koalisi besar yang kami akan bicarakan. Kami akan yakinkan kawan-kawan yang sudah (masuk) dalam koalisi kami,” kata Prabowo.
Sebelumnya, Partai Gerindra telah membentuk Koalisi Indonesia Raya (KIR) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Koalisi ini berencana untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden dalam pemilihan 2024.
Sejarah Partai Perindo
Berdiri pada November 2014, Perindo berawal dari sebuah organisasi masyarakat alias ormas. Partai yang bermarkas di Jakarta Pusat itu mengambil arah nasionalis.
Sebagai pendiri, Hary menjabat sebagai Ketua Umum Perindo sejak awal. Sebelum membangun Perindo, pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, ini sempat bergabung ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Riwayat afiliasi partai politik itu membuat Hary memiliki hubungan dengan pemimpin-pemimpin partai-partai lain. Deklarasi Perindo pada Februari 2015 pun akhirnya dihadiri oleh pemimpin partai-partai lain, termasuk Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
Menurut situs web Perindo, Hary ingin mendorong, antara lain, kebijakan publik yang melindungi usaha-usaha mikro, kecil, dan menengah dari “gelombang pasar bebas dunia.” Taipan ini memang lebih dulu terkenal sebagai pengusaha media yang berkembang ke berbagai sektor melalui MNC Group.