Profil Jensen Huang, Bos NVIDIA Kekayaannya Bertambah Rp 100 Triliun
Melonjaknya harga saham NVIDIA sebesar 26% dalam waktu sehari turut meningkatkan kekayaan salah satu pendirinya, Jen-Hsun Huang. Bloomberg Billionaires Index mencatat kekayaan lelaki yang biasa disapa Jensen ini meningkat hingga US$ 7 miliar atau setara Rp 100 triliun.
Total kekayaannya pun hampir menyentuh angka US$ 35 miliar. Lonjakan harga saham ini mengantarkan NVIDIA menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar keenam di dunia senilai US$ 963,18 juta. Jensen sendiri punya 3,5% saham perusahaan tersebut.
Migran Asal Taiwan
Jen-Hsun Huang lahir di Taiwan, 17 Februari 1963. Di usia sembilan tahun, ia dan keluarganya pindah ke Amerika. Awalnya mereka datang ke Oneida, Kentucky kemudian bertahan di Oregon.
Di usia 21 tahun, Huang memperoleh gelar sarjana Sarjana Teknik Elektro dari Oregon State University. Ia juga melanjutkan pendidikan master di bidang yang sama di Stanford University dan lulus pada 1992.
Sebelum membangun NVIDIA, Huang bekerja di LSI Logic and Advanced Micro Devices. Di sana ia menjadi direktur sembari menjadi desainer di Advanced Micro Devices Inc. (AMD).
Mendirikan NVIDIA
Barulah di usia 30 tahun, ia mendirikan NVIDIA bersama dengan Christopher Malachowsky dan Curtis Priem. Fortune mencatat kala itu kedua temannya ini masih menjadi teknisi di Sun Microsystems. Mereka sudah merencanakan untuk keluar dari perusahaan itu karena kalah dalam politik kantor.
Ketiga lelaki ini bertemu di restoran Denny’s dekat rumah Huang untuk mendiskusikan teknologi baru, komputasi berbasis grafis. Usai percakapan itu, Huang mendapat pertimbangan yang cukup untuk meninggalkan pekerjaannya di LSI.
“Kami percaya model komputasi ini bisa menyelesaikan masalah yang tidak bisa diselesaikan komputasi fundamental,” katanya, dilansir dari Fortune. “Di waktu yang sama, video gim punya masalah komputasi yang menantang serta volume penjualan yang tinggi.”
Dua hal ini tidak sering terjadi, sehingga Huang yakin membangun produsen kartu grafis bersama dua temannya. Hanya dengan duit US$ 40 ribu di rekening bank, NVIDIA lahir. Awalnya perusahaan belum punya nama, sehingga tiga sekawan menamakan file mereka NV alias next version.
Untuk mencari nama baru, perusahaan mencari apa kata yang dimulai dengan kata NV. kata yang ditemukan justru berhasal dari bahasa Latin invidia yang artinya kecemburuan. Nama itu bertahan hingga tiga dekade berikutnya.
Memiliki Gaya Pakaian Sendiri hingga Bertato
Tidak seperti CEO lain yang kerap turun dari kepengurusan perusahaan setelah beberapa tahun, Jensen masih bertahan hingga sekarang. Di usianya yang ke-60 tahun, Huang masih menjabat sebagai presiden cum CEO.
Sama seperti Steve Jobs yang memiliki gaya berpakaian khas; kaos turtleneck hitam dan jin biru, Huang punya gaya sendiri. Ia kerap tampil dengan pakaian serba hitam dari atas hingga bawah. Mulai dari sepatu kulit hitam, jin hitam, kaos polo hitam, lengkap dengan jaket kulit hitam.
Dalam wawancara dengan Fortune, Huang menunjukkan tatonya yang terletak di lengan kiri sebelah atas. Ayah dua anak ini memilih logo perusahaannya sebagai tato permanen tersebut. Keputusan ini berasal dari pertaruhan antar pekerjanya.
Saat NVIDIA melantai di Nasdaq pada 1999, harga per lembar sahamnya sekitar US$ 12. Huang menuturkan, seorang pekerjanya bertanya, “Apa yang akan kita lakukan kalau harga saham kita menyampai US$ 100?” Ada yang bilang akan mencukur rambutnya, mengecat rambutnya warna biru.
“Waktu itu saya bilang akan membuat tato kalau harga sahamnya mencapai US$100,” katanya sembali mengingat, “dan rasanya sakit sekali.”