Kembali PHK Karyawan, 1,5 Abad Goldman Sachs Penuh Warna
Goldman Sachs Group Inc akan kembali memangkas kurang dari 250 karyawan dalam beberapa pekan mendatang. Padahal, firma ini telah memecat 3.200 karyawan pada Januari lalu.
Mengutip dari Reuters, pengurangan karyawan pada 2023 ini merupakan yang terbesar sejak krisis finansial pada 2008. "Latar belakang makro sangat menantang saat ini," kata Presiden dan CEO, John Waldron, pada Kamis (1/6).
Dengan adanya pemangkasan karyawan, salah satu raksasa Wall Street itu berharap dapat mencapai target efisiensi sebesar US$600 juta. Akhir Februari lalu, Chief Financial Officer Goldman Sachs Denis Coleman memberikan isyarat pemangkasan karyawan dengan menjabarkan rencana perusahaan untuk meningkatkan rasio efisiensi dengan mengurangi jumlah karyawan.
Sementara itu, Waldron mengatakan PHK itu dapat mendorong perusahaan melampaui target yang ditetapkan pada Februari lalu. "Target yang ditetapkan akhir Februari dapat dilampaui pada akhir tahun," kata dia.
Adapun Goldman dibayang-bayangi penurunan pendapatan perdagangan ekuitas sebesar 25% pada kuartal kedua ini dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi di saat kenaikan suku bunga dan perang di Ukraina mendorong aktivitas pasar.
Dibangun oleh Imigran Jerman
Goldman Sachs pertama kali didirikan oleh Marcus Goldman pada 1869. Ia adalah imigran asal Bavaria yang bermigrasi ke Amerika Serikat pada 1848.
Untuk menghidupi dirinya, ia beralih profesi dari guru di sewaktu di Jerman, menjadi salesman di New Jersey, Amerika Serikat. Setelah dari New Jersey, ia berpindah ke Philadelphia dan memiliki sebuah toko pakaian yang ia kelola sendiri.
Pada 1869, ia memutuskan pindah ke New York City dan membuka kantor untuk berbisnis surat berharga komersial atau commercial paper. Caranya, ia akan membeli surat sanggup bayar atau promesse aan order (promissory note).
Akta itu serupa kontrak yang berisi kesanggupan peminjam untuk membayar sejumlah uang dengan nominal tertentu pada tanggal dan tempat tertentu kepada seorang kreditor sebagai kewajiban pelunasan utang.
Surat itu kemudian ia 'jual' kepada bank-bank di New York dan ia mendapatkan keuntungan dari penjualan surat-surat itu. Pada 1882, menantu Goldman bernama Samuel Sachs bergabung ke dalam kantor yang didirikan Goldman tersebut.
Berselang tiga tahun kemudian, Goldman menggunakan nama Goldman Sachs & Co yang bertahan hingga saat ini. Di tahun ini pula, ia membawa Henry Goldman, anaknya, masuk ke dalam bisnis ini dan bergabung bersama kantornya.
Pada 1896, Goldman Sachs & Co bergabung ke dalam New York Stock Exchange (NYSE). Hanya dalam waktu dua tahun, ia berhasil meraih modal sebesar US$1,6 juta.
Perlahan-lahan fokus Goldman beralih dari sekadar berdagang surat sanggup bayar menjadi perbankan investasi.
Goldman Sachs mencatatkan IPO perdananya pada 1906 dengan membawa Sears, Roebuck and Company menjadi perusahaan publik. Goldman juga membantu F.W. Woolworth dan Continental Can menjadi perusahaan publik melalui IPO.
Pada 1920-an, firma itu pindah dari 60 Wall Street ke bangunan 12 lantai senilai US$1,5 juta di 30-32 Pine Street. Kepindahan itu sekaligus menjadi penanda kesuksesan Goldman Sachs, yang delapan tahun kemudian meluncurkan Goldman Sachs Trading Corporation.
Hingga saat ini, Goldman Sachs menjadi raksasa investasi dan perbankan global. Ada dua divisi utama yang dimiliki yaitu Global Capital Markets dan Asset Management and Securities Services.
Nila dalam Perjalanan Goldman Sachs
Pada awal tahun, kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) menjadi pemberitaan besar. Bank investasi Goldman Sachs dan lembaga pemeringkat Moody's diketahui ikut memicu kejatuhan bank skala menengah tersebut.
Mengutip The Wall Street Journal, petinggi Silicon Valley Bank mendatangi Goldman Sachs pada akhir Februari untuk meminta petunjuk penyelesaian persoalan akibat kenaikan suku bunga The Fed. SVB uang segar sesegera mungkin, tetapi tidak tahu cara untuk mendapatkannya.
Saat itu, kenaikan suku bunga membuat perbankan harus mengatur ulang strateginya demi menghindari seretnya pendanaan yang dapat menggerus laba perusahaan. Di tengah situasi itu, Moody's bersiap untuk menurunkan peringkat utang SVB.
Pembicaraan antara SVB dengan Goldman berlangsung selama 10 hari yang diikuti dengan pengumuman pada 8 Maret 2023 tentang kerugian US$2 miliar dan rencana penjualan saham yang justru memicu ketakutan investor. Saham SVP anjlok hingga 60,41% akibat kepanikan tersebut.
Kontroversi juga dicatatkan firma ini pada 2010. Saat itu, Goldman Sachs harus membayar denda senilai US$550 juta karena telah menyesatkan investor.
Badan pengawas pasar keuangan AS, Komisi Keuangan dan Sekuritas (SEC) mendakwa Goldman tak transparan ihwal pemasaran kredit investasi Goldman di tengah ambruknya pasar perumahan Amerika Serikat.
Saat itu, Goldman mengemas produk-produk sekuritas dalam portofolio kredit yang dipasarkan pada 2007. Para investor yang membeli kredit sekuritas bernama Abacus itu, kehilangan dana hingga US$1 miliar saat pasar perumahan Amerika Serikat jatuh.
Di Indonesia, Goldman Sachs sempat bersengketa saham dengan Benny Tjokroputro pada 2017. Saat itu, Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan membatalkan pembelian saham PT Hanson International Tbk (MYRX) yang dilakukan Goldman Sachs International.
Majelis hakim saat itu memutuskan transaksi yang dilakukan Goldman Sachs melawan hukum dan menyatakan Benny Tjokro sebagai pemilik sah atas 425 juta lembar (setelah stock split berjumlah 2,125 miliar lembar) saham Hanson.
Hakim memerintahkan Goldman Sachs membayar ganti rugi secara tunai sebesar Rp 320,875 miliar. Sementara tuntutan Benny atas kerugian imaterial sebesar Rp 15 triliun tidak dikabulkan hakim dalam perkara tersebut.