Profil Pradjoto, Komut BNI Pengganti Agus Martowardojo
PT Bank Negara Indonesia Tbk melakukan perubahan jajaran komisaris. Pemegang saham menyetujui pemberhentian dengan hormat Komisaris Utama BNI Agus Martowardojo.
Posisinya digantikan oleh Pradjoto yang sebelumnya menjabat sebagai wakil komisaris perusahaan. Selain Komisaris Utama, Pradjoto juga memegang jabatan sebagai Komisaris Independen.
“Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) menyetujui pemberhentian dengan hormat Agus Martowardojo dan menyetujui Pradjoto yang sebelumnya Wakil Komisaris Utama menjadi Komisaris Utama Bank BNI,” kata Agus Martowardojo pada konferensi pers virtual, Selasa (19/9).
Dalam rapat tersebut juga disepakati pengangkatan Pahala Nugraha Mansury sebagai wakil komisaris utama BNI. Sebagai informasi, Pahala saat ini juga menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri.
"Saya menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada Bank BNI dan kepada saya selaku komisaris utama BNI sejak periode Februari 2020 sampai saat ini," kata Agus Marto.
Lulusan Hukum dan Ekonomi
Melansir laman resmi Pradjoto & Associates, Pradjoto merupakan seorang mantan bankir, konsultan hukum, dan ekonom. Dia memiliki 15 tahun pengalaman dalam bidang ekonomi, hukum, dan konsultan bisnis. Dia juga menguasai bidang perbankan, hukum perusahaan, dan restrukturisasi serta manajemen keuangan.
Pradjoto lulus Sarjana Hukum Universitas Indonesia pada 1980. Dia kemudian bertolak Jepang untuk menempuh pendidikan masternya di University of Kyoto. Jurusan yang diambilnya kala itu merupakan ekonomi.
Pria kelahiran 1953 ini acap kali menerbitkan artikel serta tulisan soal perbankan dan masalah pembiayaan. Dua buku berhasil ia tulis.
Pertama, saat satu tahun selepas kelulusannya di Universitas Indonesia, Pradjoto berhasil menulis buku berjudul Kebebasan Berserikat pada 1981. Kedua, dia juga menulis buku tentang Mencegah Kebangkrutan Bangsa yang terbit pada 2003..
Berbekal pendidikannya, Pradjoto merintis perjalanan karirnya dalam bidang ekonomi. Menurut Bisnis.com, karier Pradjoto dimulai di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) selama 17 tahun.
Di tengah perjalanan karirnya, Pradjoto mendirikan sebuah konsultan hukum bernama Pradjoto & Associates. Firma hukum ini didirikannya pada 29 Mei 1995.
Awalnya, konsultan hukum ini hanya mengkhususkan pada penanganan sektor pembiayaan dan perbankan. Namun kini merambah kepada penanganan permasalahan korporasi, pasar modal, pertambangan dan energi, tenaga kerja, telekomunikasi, serta litigasi dan alternatif penyelesaian sengketa
Setelah belasan tahun mengabdi pada Bapindo, Pradjoto kemudian pindah menjadi bagian dari Badan Perbankan Nasional (BPPN) dan menjadi komisaris disana. Selain itu, Pradjoto juga diamanatkan mengemban tugas sebagai anggota ombudsman yang kala itu berada di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan Mar’ie Muhammad.
Selesai dengan perannya di BPPN pria berusia 70 tahun ini menjajaki jabatan sebagai komisaris di Bank Internasional Indonesia (BII). Pradjoto juga pernah berkesempatan menjadi komisaris Bank Mandiri.
Jejak Karier di BNI
Menurut laman resmi BNI, Pradjoto sebelumnya menjadi wakil komisaris utama BNI periode 2015-2018. Melansir data MarketScreener, setelah rampung dengan jabatannya di BNI, Pradjoto mengemban tugas sebagai komisaris utama PT Panah Perak Megasarana. Ini adalah sebuah perusahaan pelaksanaan konstruksi di Jakarta Selatan.
Mengutip Kumparan, Pradjoto kembali ditunjuk oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir sebagai wakil komisaris utama BNI sekaligus komisaris independen pada 2020. Pradjoto mendampingi Agus Martowardojo yang saat itu ditunjuk sebagai komisaris utama BNI. Penunjukkan tersebut dilakukan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).