Sejarah Observatorium Bosscha yang Resmi Mengakhiri Hiatus 3 Tahun

Image title
17 Juni 2023, 08:00
Petugas mengoperasikan teleskop atau teropong bintang di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (16/1/2023).
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Petugas mengoperasikan teleskop atau teropong bintang di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (16/1/2023).

Setelah tak menerima kunjungan selama tiga tahun karena pandemi Covid-19, mulai Sabtu (17/6), masyarakat dapat kembali menyambangi Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat.

Dalam akun Instagram @bosschaobservatory disebutkan kunjungan publik terjadwal pada setiap Sabtu akan menerapkan sistem kuota. Kuota maksimal kunjungan ke observatorium itu dibatasi hanya 100 orang per hari.

Program kunjungan yang dibuka pada tahap ini merupakan kunjungan siang berpemandu yang akan dibagi ke dalam dua sesi dari 08.30-12.00. Masing-masing sesi berdurasi 1-1,5 jam dengan jumlah kuota maksimal 50 pengunjung per sesi.

Adapun yang akan menjadi pemandu kunjungan adalah astronom dan edukator Observatorium Bosscha. Untuk mengunjungi Bosscha, pengunjung harus mendaftar terlebih dahulu ke situs resmi Observatorium Bosscha.

Biaya kunjungan dipatok sebesar Rp 50 ribu per pengunjung dan setiap pendaftar hanya boleh mendaftarkan maksimal lima calon pengunjung. "Program ini merupakan program kunjungan tahap awal sehingga masih sangat terbatas. Kami akan terus berupaya agar kesempatan berkunjung ke Observatorium Bosscha semakin luas," tulis akun tersebut, Kamis (15/6).

PENGAMATAN GERHANA MATAHARI DI OBSERVATORIUM BOSSCHA
PENGAMATAN GERHANA MATAHARI DI OBSERVATORIUM BOSSCHA (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.)

 

 

 

 

 

 

 

 


Observatorium Modern Pertama di Asia Tenggara

Observatorium Bosscha didirikan atas prakarsa Karel Albert Rudolf Bosscha bersama Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (Perhimpunan Bintang Hindia Belanda).

Mengutip dari situs resmi Observatorium Bosscha, pembangunan observatorium ini bermula dari impian Karel Bosscha untuk membangun sebuah observatorium di Hindia Belanda. Untuk mewujudkan impian itu, ia lantas menghimpun para fisikawan peminat astronomi dan membentuk perkumpulan yang akan merealisasikan ide pembangunan observatorium itu.

Karel Bosscha mendapat bantuan dari kemenakannya R.A. Kerkhoven dan seorang astronom Hindia Belanda, Joan George Erardus Gijsbertus Voûte untuk mendirikan perkumpulan tersebut.

Upaya mereka berhasil. Pada 12 September 1920, dibentuk Perhimpunan Astronomi Hindia Belanda atau Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereniging (NISV) yang memiliki tujuan spesifik 'mendirikan dan memelihara sebuah observatorium astronomi di Hindia Belanda, dan memajukan ilmu astronomi'.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...