Smartfren Dinilai Tak Akan Bangkrut karena Dimiliki Grup Sinarmas

Image title
12 September 2019, 19:46
Smartfren
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi Smartfren (31/7). Pengamat yakin Smartfren tak akan bangkrut meski rugi sejak 2008.

Pengamat teknologi informasi dan komunikasi Heru Sutadi menilai operator jaringan nirkabel PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) tak akan bangkrut. Meskipun Smartfren terus-menerus rugi sejak 2008-2019.

Heru mengatakan Smartfren akan bertahan lantaran dimiliki oleh Group Sinarmas yang memiliki banyak lini bisnis. Smartfren bisa mendapatkan suntikan dana dari berbagai lini bisnis yang ada di dalam grup tersebut.

Advertisement

"Banyak perusahaan yang walaupun rugi tapi tetap bertahan karena prestige dari perusahaan induk," ujarnya kepada Katadata.co.id, Kamis (12/9).

(Baca: Ekspansi Jaringan, Smartfren Alokasikan Belanja Modal Rp 2,8 Triliun)

Untuk memperbaiki kinerja perusahaan, Smartfren harus melakukan evaluasi agar dapat melakukan efesiensi untuk menekan beban perseroan.

Kedua, perseroan bisa bekerja sama dengan operator lainnya membangun jaringan bersama, serta melakukan merger agar mampu bersaing dengan dengan operator lainnya.

Adapun, pada semester I 2019 emiten berkode saham FREN ini rugi Rp 1 triliun. Kerugian ini turun 37,5% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yaitu mencapai Rp 1,6 triliun. Namun, secara tahunan, pada 2018 FREN mencatakan kerugian sebesar Rp 3,5 triliun atau meningkat dibandingkan 2017 sebesar Rp 3 triliun.

Kerugian ini disebabkan oleh masa transisi dari teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) ke 4G. Pemindahan pelanggan ini juga dinilai memerlukan biaya yang besar. Apalagi FREN tetap mengelola dua teknologi tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement