Bukit Asam Targetkan Produksi Batu Bara Tahun Depan Capai 30 Juta Ton
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batu bara pada tahun depan bisa mencapai 30 juta ton atau meningkat sebesar 5,26% dibandingkan tahun ini sebanyak 28,5 juta ton. Kenaikkan produksi sejalan dengan kebutuhan domestik dan pasar internasional.
Direktur Pemasaran Bukit Asam Adib Ubaidillah mengatakan sebanyak 90% produksi batu bara tahun depan sudah terjual. Rinciannya, sebesar 60% produksi batu bara bakal diserap oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Kalau mungkin PLN minta lebih kami siapkan," kata Adib saat Media Gethering, di Jakarta, Senin (23/12).
Sedangkan sisanya akan diekspor ke India, Taiwan, Pakistan dan Thailand. Untuk mengirimkan batu bara, PTBA menargetkan penggunaan kapal nasional sebanyak 50%.
(Baca: Bukit Asam Akan Bangun Pelabuhan Rp 4,2 Triliun di Sumatera Selatan)
Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2018 tentang Ketentuan Penggunaan Angkutan Laut dan Asuransi Nasional untuk ekspor dan impor barang tertentu. "Karena pemerintah konsisten menerapkan peraturan yang ada. Kami akan menggunakan kapal nasional ke beberapa negara seperti Filipia, Thailand, kami juga akan juga masuk ke India dan Pakistan," kata dia.
Dengan menggunakan kapal berbendara nasional, menurut Adib, industri batu bara akan memberikan dampak positif. Pasalnya, produsen batu bara bisa berkontribusi terhadap pendapatan pelaku industri kapal nasional.
Selain itu, PTBA menargetkan 50% transaksi batu bara tahun depan bisa langsung ke pembeli atau end user, tanpa menggunakan trader (Cost, Insurance, and Freight/ CIF). Dengan cara itu, perusahaan mendapatkan harga yang lebih bagus. Pada tahun ini, sebanyak 70% penjualan batu bara perusahaan menggunakan trader.