IHSG Sesi I Turun 0,4%, Saham Sektor Pertambangan Paling Terpukul
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan Rabu (3/10) ditutup melemah 25 poin atau 0,43% ke level 5.850,49 poin. Penurunan saham-saham di sektor pertambangan yang dipicu oleh aksi ambil untung menjadi faktor utama yang menyeret IHSG ke zona merah.
Indeks saham sektor pertambangan turun paling dalam 3,15% menjadi 1.911,05 poin. Indeks saham sektor konsumer mencatat penurunan terbesar kedua, yakni 0,73% menjadi 2.435,72 poin. Saham PT Citatah Tbk (CTTH) menjadi top loser dengan penurunan 6,04% menjadi Rp 140 per saham. Investor melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah saham tersebut melejit 16,41% pada perdagangan kemarin.
Harga saham PT Delta Dunia Tbk (DOID), perusahaan kontraktor batu bara, turun 1,32% menjadi Rp 745. Saham PT Indika Energy Tbk (INDY) juga turun 1,07% menjadi Rp 2.780 per saham. Saham PT Timah Tbk (TINS) juga masuk jajaran top loser dengan penurunan 0,68% menjadi Rp 725 per saham.
(Baca: Pelemahan Rupiah dan Harga Minyak Merontokkan Saham)
Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang pagi tadi mencatat kenaikan, pada akhir sesi pertama ini turun 0,27% menjadi 1.840 per saham. Namun, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih mampu mempertahankan kenaikan sahamnya sebesar 1,31% menjadi Rp 4.650 per saham.
Di jajaran top gainer, PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) masih bertahan dengan kenaikan 17% menjadi Rp 1.170 per saham. Di posisi kedua dan ketiga adalah PT Trada Maritim Tbk (TRAM) dengan kenaikan 9,82% menjadi Rp 246 dan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) dengan kenaikan 9,29% menjadi Rp 306.
Pada sesi pertama perdagangan hari ini, sebanyak 176 saham naik, 179 saham turun, dan 127 saham stagnan. Nilai transaksi saham mencapai Rp 2,87 triliun dengan volume saham yang ditransaksikan 5,64 miliar saham. Investor asing mencatat penjualan bersih (net sell) Rp 84,11 miliar.
(Baca: Depresiasi Rupiah dan Faktor Global Masih Membayangi Bursa)